Header Ads Widget

Majelis 1-5 GKI Syaloom Klademak Disebut "Batak Dadakan"

Foto : Majelis 1-5 GKI Syaloom Klademak Disebut "Batak Dadakan" (dok/ist/Jos)

Sorong, JejakSiber.com - Majelis penatua dan syamas di GKI Syaloom Klademak Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya yang beragam suku, adat istiadat dan bahasa disebut "Batak dadakan", disebabkan bahwa pada ibadah Minggu (26/1/25) adalah ibadah etnik dari suku Batak.

Ibadah etnik ini selalu bergantian seperti dari suku Moi, Maybrat, Ayamaru, Maluku, Toraja, dan Jawa serta dari suku Sulawesi Manado.

Untuk ibadah etnik awal Tahun 2025 adalah giliran suku yang berasal dari pulau Sumatera, tepatnya di ujung Sumatera yaitu Batak.

Hal yang menarik adalah tidak hanya busana Batak yang ditampilkan, akan tetapi juga memakai lagu lagu Batak bernafaskan lagu rohani Batak.

Ibadah bernuansakan Batak pada Minggu tanggal 26 Januari 2025 ini, dilaksanakan di GKI Syaloom Klademak pukul 06.00 WIT, kemudian ibadah kedua pada pukul 09.00 WIT.

Untuk ibadah di pukul 06.00 WIT dipimpin oleh Pdt. I. Polatu Piris, S.Th.

Firman Tuhan terambil dari Kitab Yohanes 4:1-42 dengan prikop pembacaan, Percakapan dengan perempuan Samaria, sementara tema, penggenapan nubuat mesias cermin bagi penggenapan nubuat pemimpin bangsa Papua.

Dalam renungannya, Pendeta mengaktualisasikan judul pembacaan dari percakapan dengan percakapan samaria pada waktu itu, dan ketika Tuhan Yesus mengetahui bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa ia memperoleh dan membabtis murid lebih banyak dari pada Yohanes.

"Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea," ujar Pendeta Polatu Piris.

Sementara, Majelis yang bertugas di pukul 06.00 WIT yaitu dari Rayon 3 dan 1, juga mengisi puji-pujian lagu rohani berbahasa Batak, sehingga terkesan menunjukkan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu jua. (Jos)

Editor : Js