Batam, JejakSiber.com - Kampus Universitas Riau Kepulauan (Unrika) mendukung penuh sembilan mahasiswa Fakultas Teknik Elektro dari program Studi (Prodi) yang telah berhasil merancang sepeda listrik berbasis Internet of Things (IoT) dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kepala Prodi (Kaprodi) Teknik Elektro, Endang Susanti, S.T., M.T. mengatakan, berdasarkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sehingga Unrika menerapkan Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) dimana keluaran dari mata kuliah itu berupa pengerjaan proyek.
"Skripsi kan termasuk mata kuliah tugas akhir, jadi kita membuat proyek yang kemudian Universitas juga telah mendukung melalui pedoman akademik," ujar Endang Susanti, Jumat (17/1/25).
Endang Susanti, yang juga merupakan pembimbing kedua dalam projek sepeda tersebut menjelaskan, mahasiswa bisa lulus atau bisa menyelesaikan tugas akhir tanpa membuat skripsi yang bisa digantikan dengan menerbitkan buku teknologi tepat guna yang ber ISBN.
"Untuk itu, mahasiswa Teknik Elektro Angkatan 2021 untuk tim sepeda listrik ini ada 9 orang dengan 3 judul buku Teknologi Tepat Guna (TTG) yang berasal dari proyek sepeda itu sendiri, kemudian kita terbitkan bukunya," ujar dosen teknik elektro itu.
Lebih lanjut, dosen perempuan di teknik elektro itu menjelaskan, dari satu proyek sepeda listrik, mampu menghasilkan tiga buku TTG yang bisa dijadikan penambahan publikasi dosen dan juga publikasi mahasiswa yang turut mendukung program MBKM.
"Kemudian juga dapat meningkatkan index kinerja utama atau IKU untuk program studi dan universitas," tutupnya.
Diwaktu yang bersamaan, Ir. Pamor Gunoto, S.T., M.T., IPM. selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik Unrika menjelaskan, pada era tekonologi eco green perlu adanya penerapan energi terbaharukan dalam suatu objek.
"Ada banyak alat transportasi, namun untuk mengurangi polusi bahkan mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), kita bisa menggunakan sepeda listrik," ucap Pamor Gunoto.
Insinyur yang merupakan pembimbing satu dalam projek sepeda listrik itu juga menjelaskan, alasan penggunaan panel surya dalam projek sepeda listrik tersebut dikarenakan panel surya merupakan suatu media untuk mentransfer dari energi panas matahari untuk menghasilkan listrik yang kemudian dapat memutar dinamo motor.
"Jadi, sepeda ini adalah penerapan energi terbaharukan pada suatu obyek, obyek nya adalah sepeda atau alat transportasi dan energi terbaharukannya adalah panas matahari," ujar pembimbing satu itu.
Lanjut Pamor Gunoto, energi matahari bisa dimanfaatkan dengan baik oleh sepeda listrik tanpa harus menggunakan listrik Alternate Current (AC) karena mampu mengecas baterai dengan sendirinya selama masih ada panas matahari yang masuk ke atap sepeda yang terbuat dari panel surya.
"Sehingga pada saat kita berhenti mengunakan sepeda, dia (sepeda_red) tetap bisa mengecas baterai yang sudah terpakai atau pada saat dia berjalan karena ada panas matahari," pungkasnya.
Dosen teknik itu jug menjelaskan, sepeda ini didesain untuk perjalanan pendek sebagai upaya memudahkan alat transportasi perjalanan jarak dekat. (Jamal)
Editor : Js