Batam, JejakSiber.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, H. Sulaiman dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berjanji akan mendukung penuh Yayasan Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Koordinator Cabang (Korca) Kota Batam.
"Saya sendiri sebagai Anggota DPRD Kota Batam, nanti akan mensupport FKTI ini, khususnya Cabang Kota Batam, semampu saya sebagai Anggota Dewan, mungkin melalui anggaran-anggaran pokir saya pak," ujar Sulaiman yang juga merupakan Penasehat INKAI FKTI Korca Batam itu.
Pernyataan itu disampaikan ketika diwawancarai Wartawan usai memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan gashuku dan Ujian Kyu INKAI FKTI Korca Batam yang diselenggarakan di Aula Kodim 0316/Batam, Minggu (12/1/25).
Ditanya soal dana pembinaan yang bersumber dari pemerintah kepada cabang olahraga yang terdaftar di pemerintahan, apakah FKTI Korca Batam sendiri sudah menerima dana pembinaan dari KORMI sebagai wadah yang menaungi INKAI FKTI?
"Sampai saat ini belum dapat, mungkin kedepan, Insyaallah akan kita upayakan," ujar Anggota Dewan yang sebelumnya mencalonkan diri dari Dapil 6 Kota Batam itu.
Foto : Pendiri Dojo Gagak Timur Batam, Senpai Paulus Pela yang akrab disapa Senpai Arnold (kiri) bersama Anggota DPRD Kota Batam, H. Sulaiman (kanan). (dok/ist/Js) |
Kedepan, H. Sulaiman selaku Anggota DPRD Kota Batam berjanji akan berupaya bagaimana agar KORMI Kota Batam dapat memberikan perhatian lebih serius, secara khusus dalam hal dana pembinaan kepada FKTI Korca Batam.
"Karena, biar bagaimanapun kita harus bangga kepada generasi kita," pungkasnya.
Dalam hal ini, kata Sulaiman, anak-anak dari warga Kota Batam yang begitu semangat dan antusias untuk bergabung dan berlatih beladiri karate di berbagai Dojo/Klub di bawah binaan FKTI Korca Batam.
"Dan para pelatih, mulai dari Senpai, Sensei, dan para pembina mereka juga dapat lebih semangat lagi dalam memberikan pembinaan dan pelatihan kepada atlet-atlet muda yang tergabung di Dojo masing-masing, ini adalah aset bagi bangsa dan negara," ujar Sulaiman.
Disisi lain, Senpai Paulus Pela selaku pimpinan dari Dojo Gagak Timur Batam menjelaskan bahwa gashuku dan ujian kenaikan sabuk atau penurunan kyu di karate adalah kegiatan yang bertujuan untuk menguji kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan peserta dalam karate.
"Ujian ini juga bertujuan untuk mengembangkan karakter dan kepribadian yang unggul, membantu peserta memiliki disiplin diri, ketekunan, dan rasa tanggung jawab, membantu peserta menguji kecakapan fisik dan mental serta memotivasi peserta untuk terus mengasah kemampuan," jelas Paulus Pela yang akrab disapa Senpai Arnold itu.
Senpai Arnold selaku penguji pada kegiatan gashuku dan ujian kenaikan sabuk itu berharap agar para atlet atau karateka yang telah dinyatakan lulus terus meningkatkan kemampuan dan semangat latihan.
"Setelah dinyatakan lulus turun kyu, bukan berarti berhenti sampai disitu, tapi tanggungjawab akan semakin besar, tingkatkan terus semangat latihan nya, agar kedepan ketika ada momen kejuaraan atau turnamen, baik tingkat daerah maupun nasional, bahkan internasional para kohay bisa ikut dan dapat memberikan yang terbaik," tutup Senpai Arnold.
Sementara itu, Jonrius Sinurat salah satu orang tua dari karateka yang ikut mendampingi anaknya bernama Cornelius Nielsen Sinurat dalam kegiatan gashuku dan ujian kenaikan sabuk tersebut berharap agar kedepannya INKAI FKTI terus berkembang dan semakin jaya secara khusus untuk Korca Batam.
"INKAI FKTI ini kan bukan barang baru lagi, jadi harapan kita, Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) dapat memberikan perhatian serius, agar kedepannya anak-anak bisa lebih bersemangat lagi dalam mengembangkan prestasinya," kata Jonrius Sinurat yang juga merupakan salah satu Pengurus Provinsi di Indonesia Bela Diri Campuran Amatir-Mixed Martial Art (IBCA-MMA) Kepri itu.
Artinya, kata Jonrius Sinurat, jika ada dana pembinaan dari Pemerintah, menurutnya bisa membantu para pelatih dalam mengembangkan bakat anak-anak dalam dunia olahraga, terutama beladiri karate dibawah binaan FKTI Korca Batam yang mana diketahui tergabung di wadah KORMI.
"Tentunya beban kita sebagai orang tua juga bisa sedikit terbantu, misalnya kalau ada kejuaraan, tidak sepenuhnya biaya ditanggung oleh orang tua atau dojo masing-masing," ujar pria yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Solidaritas Pers Indonesia (SPI) Provinsi Kepri itu.
Sementara, hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Pemerintah Kota Batam dan pihak KORMI Kota Batam terkait dana pembinaan kepada cabang olahraga (cabor) FKTI Korca Batam tersebut. (Js)
Editor : Red