Header Ads Widget

Gunakan PLTS Berbasis IoT dan GPS, Mahasiswa Teknik Unrika Sukses Rancang Sepeda Listrik

Foto : Gunakan PLTS Berbasis IoT dan GPS, Mahasiswa Teknik Unrika Sukses Rancang Sepeda Listrik. (dok/ist)

Batam, JejakSiber.com - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro berhasil merancang sepeda listrik ramah lingkungan dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berbasis Internet of Thinks (IoT) Serta Alat Monitoring Global Positioning System atau GPS.

Foto : Rangkaian sepeda listrik ramah lingkungan dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berbasis Internet of Thinks (IoT) Serta Alat Monitoring Global Positioning System atau GPS. (dok/ist)

Sepeda listrik ini dirancang oleh 9 (sembilan) mahasiswa yang dibagi menjadi tiga tim yang mempunyai tugas pada masing-masing projek untuk dikolaborasikan menjadi satu projek utuh sepeda listrik.

Tim pertama dengan tiga mahasiswa diantaranya, Rendy, Ilham Syahbani, dan Muh Taufik Purwoko, membuat pemanfaatan PLTS pada sepeda listrik dengan menggunakan panel surya sebagai atap sekaligus sumber energi untuk pengisian daya ke baterai.

Tim kedua membuat perancangan alat pengisian daya pada sepeda listrik menggunakan PLTS yang berfungsi untuk mengontrol arus daya yang masuk. Tim kedua ini terdiri dari tiga mahasiswa yaitu Wahyu Pratama, Federito Aldino, dan Ondo Wijaya Butarbutar.

Tim ketiga, membuat pemanfaatan IoT pada sepeda listrik untuk mengetahui kondisi baterai dan jarak yang ditempuh oleh sepeda listrik, tiga mahasiswa tersebut diantaranya Juni Hendra Afrienson, Muhammad Roby, dan Rahmad Fadilla.

Ilham Syahbani salah satu tim dalam pemanfaatan PLTS pada sepeda listrik tersebut mengatakan, pemanfaatan PLTS ini menggunakan Maximum Power Point Tracking (MPPT) karena mampu meningkatkan efisiensi hingga 30% dari PLTS dan lebih cepat dalam pengecasan.

"Aki yang diseri menjadi 24 V dan 100 Ah sehingga bisa mendapatkan kapasitas baterai menjadi 2400 Wh," kata Ilham kepada awak media ini, Jum'at (17/1/25).

Pada waktu yang bersamaan, Federito Aldino yang merupakan bagian dari tim perancangan alat pengisian daya mengatakan, dalam perancangannya, alat pengisian daya pada sepeda listrik memanfaatkan energi yang dihasilkan dari matahari ke panel surya dan dikirim ke baterai yang kemudian dikontrol oleh Solar Charge Controller (SCC) lalu mengirim ke motor controller.

"Fungsi perancangan ini untuk mengontrol daya masuk ke motor maupun spidometer agar daya nya terarah sesuai yang kita inginkan," paparnya.

Dilain sisi, Juni Hendra Afrianson, salah satu tim yang merancang pemanfaatan IoT pada sepeda listrik itu mengatakan, fungsi IoT untuk mengetahui kadar baterai dan jarak tempuh sepeda listrik yang dapat diketahui melalui handphone.

"Karena dia menggunakan GPS, jadi jika hilang kita bisa mengetahui dimana posisi sepeda tersebut melalui handphone, selain itu kita menggunakan pemrograman yang mana ketika baterai sepeda sudah pada kondisi tertentu, maka dia akan mengirim notifikasi ke handphone kita yang memanfaatkan aplikasi arduino," jelas Juni.

Sementara itu, Rendy selaku ketua angkatan 2021 teknik elektro mengatakan, perkembangan zaman dan teknologi membuat mahasiswa harus kreatif dan visioner sehingga mampu menciptakan teknologi tanpa merusak lingkungan.

"Mahasiswa teknik elektro Unrika mendukung program pemerintah menciptakan energi terbaharukan, hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, peraturan ini mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mengerem penggunaan sumber energi fosil," ucap Rendy yang juga ikut tergabung dalam tim pembuatan sepeda listrik tersebut.

Rendy berharap agar projek mereka dapat dikembangkan kampus maupun pemerintah karena dinilai sejalan dengan Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi. Undang-undang ini menyatakan bahwa energi terbarukan merupakan prioritas nasional dan harus dikembangkan secara berkelanjutan. (Jamal)

Editor : Js