Foto : Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiw (ARUS). (dok/ist) |
Sorong, JejakSiber.com - Toleransi menjadi bagian dari semboyan nasional negara Indonesia, yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu".
Abdul Faris Umlati (AFU) yang sudah berhasil memimpin Kabupaten Raja Ampat selama dua periode, yang menjadi salah satu program kerjanya selama menjabat sebagai Bupati Raja Ampat yaitu mempersatukan perbedaan menjadi satu kekuatan membangun Kabupaten Raja Ampat.
Hal itu dituangkan dalam rangkuman tulisan, GEMPAR EMAS RAJA AMPAT (Gerakan Membangun Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat Raja Ampat).
Didalam stetement Bupati AFU, baik dalam pertemuan-pertemuan intern maupun ektern, untuk membangun Kabupaten Raja Ampat harus mengedepankan indahnya toleransi antar umat beragama yang selalu terpotret kala ada momen keagamaan yang tidak melihat agamanya apa.
Toleransi menjadi salah satu dasar yang di pakai AFU dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Dijelaskan, toleransi dibutuhkan untuk menghadapi keberagaman di antara perbedaan. Bukan hanya toleransi dalam hal agama, namun bisa dalam berbagai hal, sebab keberagaman atau perbedaan adalah sebuah kekayaan budaya Indonesia yang harus di aktualisasikan pejabat-pejabat negara dari pusat maupun daerah.
Abdul Faris Umlati yang ikut bursa pencalonan Gubernur Provinsi Papua Barat Daya (PBD) Tahun 2024 nanti, akan meningkatan segala sektor pembangunan salah satunya membangun toleran khususnya toleransi antar umat beragama.
Dirinya berpasangan dengan calon Wakil Gubenur PBD 2024, Petrus Kasihiw yang dinamai dengan sebutan paslon ARUS siap menuju 27 November 2024 yang tinggal menghitung hari pencoblosan. (Jos)
Editor : Js