Header Ads Widget

Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp23,8 Milyar Berhasil Digagalkan Tim Gabungan

Foto : Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp23,8 Milyar Berhasil Digagalkan Tim Gabungan. (dok/ist)

Karimun, JejakSiber.com - Bea Cukai Provinsi Kepri bersama tim gabungan dari Bareskrim Polri, dan Lantamal IV berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 237.305 ekor benih bening lobster di Perairan Berakit, Kabupaten  Bintan, Kepulauan Riau, Senin (14/10/24) kemarin. Benih bening lobster tersebut akan dibawa menuju keluar perairan Indonesia secara ilegal.

Didampingi Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dir Tipiter) Bareskrim Polri, Brigjend Pol Nunung Saefudin, dan Wakil Komandan Lantamal (Wadanlantamal) IV, Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Provinsi Kepulauan Riau, Adhang Noegroho Adhi menjelaskan, pada tanggal 14 Oktober 2024 petugas mendapatkan informasi bahwa terdapat High Speed Craft (HSC) bermesin 4x200 PK yang diduga akan melakukan kegiatan penyelundupan benih bening lobster yang menuju keluar perairan Indonesia, sehingga tim melakukan pemantauan terhadap HSC tersebut.

Berdasarkan hasil pendalaman informasi yang dilakukan bersama dengan Bareskrim Polri, Lantamal IV, Bea Cukai Batam, dan Polda Kepri yang dinamakan sebagai tim gabungan berkomunikasi dengan tim Patroli Laut Bea dan Cukai yang sedang melakukan Operasi Jaring Sriwijaya 2024 untuk melakukan strategi pengawasan laut yang berlapis.

"Kegiatan pengejaran dilakukan selama kurang lebih 3 jam, sampai pada akhirnya HSC tersebut dikandaskan di daratan Berakit. Saat tim menghampiri HSC, ditemukan puluhan box styrofoam dan pelaku sudah melarikan diri," kata Adhang Noegroho Adhi saat menggelar konferensi pers di Kantor Wilayah Khusus DJBC Kepri, Kabupaten Karimun, Kamis (17/10/24).

Kemudian tim melakukan pengamanan terhadap HSC tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapati muatan sebanyak 46 box berisi benih bening lobster.

Selanjutnya, setelah dilakukan pencacahan bersama Balai Karantina Kepri, didapati benih bening lobster sebanyak 237.305 ekor dengan perkiraan senilai Rp.23,8 milyar.

Adhang Noegroho Adhi menuturkan bahwa saat ini modus yang digunakan oleh para penyelundup telah berubah, yang pada mulanya sering melakukan kegiatan di malam hari, saat ini melakukan kegiatannya di siang hari.

"Namun tentunya tim kami sudah mengantisipasi perubahan modus tersebut dengan selalu melakukan patroli rutin, patroli gabungan bersama Bea Cukai Batam, Polda Kepri, dan Lantamal IV serta tindakan pengawasan lainnnya," tutur Adhang Noegroho Adhi.

Benih bening lobster tersebut telah dilepasliarkan, Selasa (15/10/24) kemarin di Perairan Anak Kenipan Batu, Karimun oleh Bea Cukai Kepri, Bareskrim Polri, Lantamal IV, Bea Cukai Batam, Polda Kepri, Polres Karimun, Lanal TBK bersama Badan Karantina Stasiun Pelayanan TBK.

Penyelundupan benih bening lobster tersebut diduga melanggar Pasal 102A Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan dan Pasal 88 jo. Pasal 16 ayat (1) dan/atau Pasal 92 jo. Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Perikanan dan/atau Pasal 87 jo. Pasal 34 UU RI Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

"Penindakan tersebut tidak lepas dari sinergi yang selama ini telah terjalin dengan baik antara Bea Cukai Kepri, Bareskrim Polri, Lantamal IV, Bea Cukai Batam, dan Polda Kepri," ujar Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau, Adhang Noegroho Adhi.

Sebagai tindak lanjut penindakan ini, benih lobster, hasil penindakan dilepasliarkan secara langsung ke perairan laut di wilayah perairan laut Karimun bersama tim gabungan. (James)

Editor : Js