Foto : Ilustrasi. (dok/ist) |
Jakarta, JejakSiber.com - Selaput dara atau yang lebih dikenal dengan hymen sudah lama menjadi topik kontroversial dalam berbagai budaya. Salah satu mitos selaput dara umum yang mungkin pernah didengar adalah selaput tersebut berperan dalam tanda pasti keperawanan seorang perempuan.
Selain itu, banyak mitos yang menyebutkan bahwa area ini selalu pecah saat berhubungan seksual pertama kali. Apakah hal ini benar adanya? Berikut fakta dan penjelasan lengkapnya!
Mengenal selaput dara
Selaput dara atau hymen dalam istilah medis adalah lipatan jaringan mukosa tipis yang melintang di dalam vagina perempuan. Hymen sering menjadi fokus perhatian karena dianggap sebagai tanda keperawanan.
Nyatanya dalam realitas medis, pemahaman tentang hymen lebih kompleks daripada hal tersebut. Saat lahir, hymen ini biasanya berupa jaringan berbentuk cincin yang mengelilingi lubang vagina.
Namun, ada juga hymen yang menutupi seluruh lubang vagina sehingga menyebabkan masalah menstruasi.
Lantas, apa fungsi selaput dara di tubuh kita? Pada faktanya, hymen tidak memiliki fungsi utama dalam tubuh atau sistem reproduksi.
Namun, beberapa orang berpikir bahwa selaput tersebut atau hymen mungkin mampu melindungi vagina dari bakteri atau benda asing.
Seperti apa bentuk hymen yang utuh?
Hymen yang masih utuh atau belum robek bisa terdiri dari berbagai bentuk dan variasi antara satu perempuan dengan yang lainnya. Berikut berbagai bentuk hymen yang perlu diketahui:
1. Annular: Menyerupai cincin atau lingkaran yang melintang di dalam vulva. Pada hymen ini, terdapat lubang kecil di tengah yang memungkinkan keluarnya darah menstruasi.
2. Septate: Bentuknya mirip dengan annular, tetapi memiliki lubang di tengah yang lebih kecil.
3. Cribriform: Ada banyak lubang kecil yang menembus hymen, mirip seperti saringan atau kain jaring.
4. Crescentic: Bentuknya setengah bulan sabit dan menutupi sebagian kecil vagina. Kemudian, bagian tengahnya biasanya terbuka dan ada lengkungan setengah bulan.
5. Dengan lobus: Memiliki lobus-lobus kecil yang menonjol ke dalam vagina, biasanya lebih sulit untuk dilewati.
Jadi, tidak semua wanita memiliki bentuk selaput yang sama. Umumnya, perbedaan ini disebabkan oleh berbagai hal, seperti faktor genetik, perkembangan fetal, faktor hormonal, aktivitas fisik, dan pertumbuhan seiring berjalannya waktu.
Nah, itulah penjelasan mengenai selaput dara atau hymen yang perlu diketahui. Temukan informasi seputar wanita dan kesehatan reproduksi lainnya di www.yoona.id/blog. (*)
Editor : Js