Header Ads Widget

Breaking News! Pemimpin Tinggi Hamas Ismael Haniyeh Tewas Terbunuh Saat Kunjungan Pelantikan Presiden Iran

Foto : Ismail Haniyeh. (dok/ist/net)

Batam, JejakSiber.com - Kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh tewas terbunuh di ibu kota Iran, Teheran. Menurut pernyataan dari kelompok yang memerintah Gaza, yang menyalahkan Israel atas kematiannya, menyebutkan, Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah bangunan tempat mereka tinggal dihantam.

Kelompok tersebut juga menambahkan bahwa Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada hari Selasa.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka kepada rakyat Palestina yang besar, kepada bangsa Arab dan Islam, dan kepada semua orang merdeka di dunia: Saudara, pemimpin Syahid, Mujahid, Ismail Haniyeh kepala gerakan yang terbunuh dalam serangan pengkhianat Zionis di kediamannya di Teheran," kata Hamas dikutip dari aljazeera.com, Kamis (1/8/24).

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) juga mengumumkan kematian Haniyeh.

"Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran dihantam, mengakibatkan kemartiran dia dan salah satu pengawalnya. Penyebabnya sedang diselidiki dan akan diumumkan segera," ujar IRGC dalam sebuah pernyataannya.

IRGC tidak memberikan rincian tentang bagaimana Haniyeh terbunuh dan mengatakan bahwa serangan itu sedang diselidiki.

Sebelumnya, Haniyeh telah meninggalkan Jalur Gaza pada 2019 dan tinggal di Qatar. Pemimpin tertinggi Hamas di Gaza adalah Yahya Sinwar.

Hani Mahmoud dari Al Jazeera, yang berada di Deir el-Balah di Gaza, mengatakan pembunuhan itu "signifikan" bagi rakyat Gaza karena dia adalah pemimpin negosiasi yang mereka harapkan akan menghasilkan gencatan senjata.

"Warga Palestina di seluruh Gaza dan Tepi Barat juga memandang Ismail Haniyeh sebagai pemimpin moderat yang jauh lebih pragmatis dibandingkan dengan pemimpin lain yang memimpin sisi militer dari gerakan tersebut," kata Mahmoud.

"Dia sangat populer di sini. Dia tumbuh di kamp pengungsi. Dia mewakili mayoritas besar orang yang merupakan keturunan keluarga pengungsi yang diusir dari wilayah Palestina pada tahun 1948," pungkasnya.

Lanjut Mahmoud, "Banyak yang khawatir pembunuhan Haniyeh sekarang dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut dari konflik," tambahnya.

Kematian Ismael Haniyeh ini cukup mengguncang dunia, dan meninggalkan tanda tanya besar bagi sebagian besar pemimpin dunia dan mengundang reaksi masyarakat internasional.

Tuduhan kepada Israel atas kematian Ismael Haniyeh masih belum dapat dibuktikan, hingga berita ini diturunkan Israel belum memberikan komentar atas insiden ini sebagaimana diberitakan channelnewsasia.com. (Julianus Zalukhu)

Editor : Js