Foto : Kapolda Kepri, Irjen. Pol. Drs. Yan Fitri Halimansyah, M.H. saat menyapa para peserta dialog. (dok/ist) |
Batam, JejakSiber.com – Divisi Humas (Divhumas) Mabes Polri melaksanakan dialog pengutaan internal Polri dengan mengangkat tema "Internalisasi Wawasan Kebangsaan Dalam Rangka Tranformasi Polri Presisi Menyonsong Indonesia Emas" yang dipimpin langsung oleh Wakpolri, Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. dan dilaksanakan secara daring dengan diikuti seluruh Polda dan Polres/ta jajaran, Senin (10/6/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Anggota Wantimpres RI, Ulama Dr. (H.C.) H. Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Yahya, dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. turut hadir sebagai narasumber.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolda Kepri Irjen. Pol. Drs. Yan Fitri Halimansyah, M.H., PJU Polda Kepri, Ketua Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI), Aliansi BEM, Pimpinan GMNI, GMKI, IMM, PMK, HMI, Pimpinan OKP serta Mahasiswa Cipayung Plus.
Sambutan Ketua Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI), Khusniyati mengatakan bahwa Transformasi Konflik Presisi (Presisi Conflict Transformation) merupakan sebuah gagasan ambisius yang digagas oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mewujudkan reformasi internal dan membangun kembali kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.
Lebih dari sekadar jargon atau slogan, Presisi merepresentasikan sebuah transformasi menyeluruh yang menjangkau berbagai aspek organisasi Polri, mulai dari budaya kerja, struktur organisasi, hingga penggunaan teknologi informasi.
"Transformasi ini bukan hanya tanggung jawab Polri semata. Untuk mencapai tujuannya, Presisi membutuhkan partisipasi dan dukungan aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, akademisi, media massa, dan tentunya, masyarakat sipil," kata Khusniyati.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Kepri mengatakan, Indonesia memiliki asas sebagai dasar garda terdepan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tidak bisa kita bergantung dengan yang lain, tetapi kita sendiri yang harus menjaga kesatuan ini. Kepri ini merupakan miniatur Indonesia, Kepri ini merupakan gerbangnya Indonesia, Kepri ini merupakan beranda Indonesia," ujar Kapolda Yan Fitri.
Kapolda Kepri yang akrab disapa Bang Yan itu juga menuturkan, pemahaman ini harus sampai kepada seluruh masyarakat, kepada teman-teman mahasiswa dan segera di sosialisasikan dalam menjaga dan merawat wilayah Kepri.
"Kita semua wajib turut serta dan peduli. Kepri memiliki suku adat yang cukup beragam dari seluruh suku bangsa di Indonesia, dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup, didalam kehidupan sehari-hari berguna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta pentingnya melestarikan budaya bangsa dalam memperkuat semangat nasionalisme," tegasnya.
Terakhir, Kabidhumas Polda Kepri, Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si., menambahkan pesan kepada masyarakat yang ingin mengadukan atau melihat peta kerawanan serta memerlukan bantuan kepolisian dapat menghubungi Call Center polisi 110 atau unduh aplikasi Polri Super Apps di Googleplay/APP Store. (Jul)
Editor : Js