Foto : Pintu kedatangan penumpang Pelabuhan Internasional Batam Center. (dok/ist/Js) |
Batam, JejakSiber.com - Melambungnya harga tiket ferry Batam-Singapura atau sebaliknya mengakibatkan menurunnya angka kunjungan wisatawan ke Kota Batam, sehingga berdampak pada pendapatan daerah yang cenderung menurun.
Lonjakan harga tiket ferry Batam-Singapura atau sebaliknya terjadi sejak tahun 2022 atau setelah pandemi. Terpantau awak media ini, saat ini harga tiket pulang pergi untuk pemegang paspor negara lain Rp.915.000,- (sembilan ratus lima belas ribu rupiah), naik secara signifikan dari sebelumnya sekitar Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah)
Sedangkan pemegang paspor Indonesia harganya Rp.760.000,- (tujuh ratus enam puluh ribu rupiah) yang sebelumnya lebih-kurang Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah).
Dampak tingginya harga tiket ferry Batam-Singapura atau sebaiknya itu mulai dirasakan oleh wisatawan saat ini. Dilansir dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Batam selama April 2024 mengalami penurunan sebesar 24,47%. Kenaikan harga tiket ferry Batam-Singapura tidak hanya merugikan perekonomian Batam, tetapi juga Singapura.
Dugaan adanya kartel atau persekongkolan dan persaingan usaha tidak sehat yang membuat harga tiket mahal mulai mencuat ke publik yang diduga kuat menjadi alasan utama lonjakan harga tiket ferry yang signifikan.
Menanggapi hal ini, Kapospol Pelabuhan International Batam Center, Bripka R.E Sitohang mengatakan dugaan adanya kartel harga tiket ferry Batam-Singapura itu sedang dilakukan penyeledikan oleh KPPU.
"Terkait dengan kabar dugaan adanya Kartel tiket ferry Batam-Singapura saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh KPPU," ujar Bripka R.E. Sitohang saat dikonfirmasi awak media ini melalui sambungan WhatsApp pribadinya, Kamis (13/06/2024).
Tidak banyak komentar yang disampaikan oleh Kapospol Pelabuhan Internasional Batam Center itu. Namun Ia berharap harga tiket segera turun agar wisatawan mancanegara (Wisman) di Kepri semakin meningkat dan ekonomi bertumbuh semakin baik khususnya Kota Batam.
“Saya pribadi berharap harga ticket tersebut turun, agar wisatawan mancanegara di Kepri meningkat dan ekonomi bertumbuh semakin baik," tambahnya mengakhiri percakapan.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi kepada KPPU terkait proses penyelidikan yang sedang dilakukan atas dugaan adanya kartel tiket ferry, diharapkan dapat segera menemukan bukti-bukti yang kuat dan KPPU dapat memberikan sanksi tegas terhadap perusahaan apabila terbukti melakukan kartel. (Julianus)
Editor : Js