Foto : Bukti pembayaran pemasangan meteran baru ke PLN Batam. (dok/ist) |
Batam, JejakSiber.com - Salah satu warga Kota Batam, Nimrod Siahaan mengeluhkan lambatnya pelayanan pihak PLN Batam. Hal itu diceritakan kepada redaksi media ini sesuai dengan apa yang dialami.
Nimrod Siahaan yang merupakan Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kota Batam itu menceritakan bahwa pada tanggal 22 Maret 2024 lalu ia mendatangi Kantor PLN Sekupang untuk mengajukan permohonan pemasangan meteran listrik di kediaman orang tua kandungnya yang beralamat di Kampung Aek Nauli RT.006/RW.024 Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam.
"Setelah ayah saya meninggal ibu saya memilih tinggal di Batam. Untuk itulah saya mencari rumah layak huni untuk ibu saya di Kampung Aek Nauli RT.006/RW.024. Rumah itu belum terpasang meteran listrik. Karena itulah niat hati untuk memasang listrik dirumah ibu saya," kata Nimrod Siahaan kepada redaksi media ini, Kamis (18/4/24) malam.
Nimrod menyebutkan, saat datang ke Kantor PLN, ia membawa berkas yang menjadi persyaratan pemasangan meteran baru PLN.
"Saya diminta materai 3 biji. Karena saya tidak membawa, petugas menawarkan 'boleh beli disini' (Kantor PLN_red). Petugasnya meminta uang dan saya pun memberikannya. Sebenarnya hati saya bertanya kok diminta uang untuk materai namun materainya tidak ada digunakan. Saya tidak melihat kegunaan meterai tersebut. Mungkin saja nanti dalam prosesnya jawab saya didalam hati saya," ujar Nimrod menceritakan.
Kemudian setelah Nimrod melakukan pembayaran sebesar Rp.330.000,- (tiga ratus tiga puluh ribu rupiah), ia ditelepon oleh seseorang yang mengaku sebagai petugas survey dan meminta untuk mengirim lokasi dan foto rumah bagian dalam dan luar untuk memastikan kelayakan pemasangan.
"Saya menjawab petugas survey, 'tugas bapak kan melakukan survey bapak ke lokasi, itu ada alamatnya bahkan titik lokasi meteran listrik terdekat juga ada', barulah petugasnya menjawab, 'ia saya akan kesana' namun survey kedua baru berhasil dilakukan pada 3 April 2024," jelas Nimrod.
Selanjutnya, kata Nimrod, petugasnya berpesan agar segera membayar biaya pemasangan meteran baru PLN. Dan pada hari itu juga ia (Nimrod Siahaan_red) membayar biaya pemasangan sebesar Rp.3.091.000,- (tiga juta, sembilan puluh satu ribu rupiah)
"Tapi sampai hari ini saya belum menerima kepastian kapan meteran PLN-nya dipasang. Untuk itu saya meminta bantuan lembaga terkait dan semua eleman agar pelayanan PLN ini dapat diperbaiki. Dengan demikian Upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terus menerus diwujudkan didalam semua segi kehidupan khususnya hak masyrakat untuk mendapat layanan listrik rumah," tutup Nimrod Siahaan mengakhiri.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak PLN terkait keluhan dari salah satu warga Kota Batam tersebut. (Red)
Editor : Js