Foto : STM Saoloan Klademak Gelar Syukuran Awal Tahun. (dok/ist/Jos) |
Sorong, JejakSiber.com - Perkumpulan yang dinamai dengan Serikat Tolong Menolong (STM) Saoloan Klademak Sorong menggelar acara doa syukur awal tahun 2024, Sabtu (3/2/24). Kata "Saoloan" berasal dari bahasa Batak yang memiliki arti "Seia Sekata".
Acara tersebut diawali dengan ibadah dan dihadiri oleh seluruh anggota STM Saoloan yang anggotanya adalah terdiri dari berbagai marga Batak yang berdomisili mulai dari Klademak 1 hingga 4 yang berkedudukan di tengah-tengah Kota Sorong, Provonsi Papua Barat Daya.
Ibadah syukur awal tahun 2024 atau yang disebut dengan "Bona Taon" dalam bahasa Batak itu dipimpin oleh Hamba Tuhan, Pdt. L. Sipayung.
Dalam khotbanya, Pdt. L. Sipayung lebih menyoroti tentang persaudaraan yang ada di dalam Perkumpulan STM Saoloan, dengan harapan agar kedepannya jauh lebih erat lagi dan tetap solid.
Adapun jumlah Kepala Keluarga (KK) yang tergabung dalam Perkumpulan STM Saoloan itu berjumlah 21 KK, sehingga dinilai sudah layak untuk membentuk ikatan sosial kemasyarakatan, sama dengan STM-STM lainnya yang ada di Kota Sorong.
Ketua STM Saoloan, Joharman Silaen, S.Sos. kepada media ini mengatakan bahwa ikatan sosial kemasyarakatan STM Saoloan Klademak itu telah terbentuk kurang kebih 3 tahun lalu, dari jumlah 21 KK, yang aktif baru 18 KK.
"Kami tetap mengajak kepada warga masyarakat yang belum bergabung untuk masuk menjadi anggota STM Saoloan. Tetapi, Puji Tuhan anggota selalu bertambah, terbukti untuk awal Tahun 2024 ini, bertambah 2 KK ditambah dengan anggota naposo bulung (Pemuda)," kata Joharman.
Kendati orang-orang yang tergabung dalam STM Saoloan bergabung pada perkumpulan-perkumpulan marganya masing-masing, namun Joharman Silaen menilai perlu dibentuk wadah lingkungan yang dinamai STM dan telah terdaftar pada organisasi induk, yakni Kerukunan Masyarakat Batak Kota Sorong (KMBKS).
"Ada puluhan ikatan sosial kemasyarakatan di Kota Sorong bernafaskan Batak dengan nama yang berbeda-beda," pungkasnya.
Adanya pembentukan ikatan-ikatan sosial kemasyarakatan Batak sangat di respon baik oleh Ketua Umum KMBKS, Dr. Tagor Manurung, S.E., M.M.
Dr. Tagor Manurung yang sehariannya menjabat sebagai Rektor Universitas Viktori itu mengatakan, organisasi lingkungan (dongan sahuta) sangat membantu organisasi induk dalam kegiatan sosial suka maupun duka, "Kalau saya lihat sudah semua membentuk parsahutaon atau group lingkungan," ujarnya.
Acara syukuran awal tahun 2024 tersebut diwarnai dengan pengumpulan sumbangan secara spontanitas berupa uang tunai dengan sukarela untuk pembelian alat pengeras suara (speaker aktif) beserta mikropon yang akan dijadikan sebagai inventaris STM Saoloan Klademak.
Joharman menuturkan bahwa dengan antusias para anggota STM dan keikhlasan mereka demi mendukung kemajuan STM Saoloan, pada saat itu juga dana dapat terkumpul sebesar 3 juta 50 ribu rupiah.
"Speaker atau pengeras suara ini nantinya akan dipakai saat ada acara ibadah anggota STM Saoloan, baik dalam acara suka maupun duka. Inilah kebersamaan kami anggota STM Saoloan. Saat disinggung mengenai perlunnya alat pengeras suara, saat itupula terpenuhi," ujar Ketua STM Saoloan itu.
Acara syukuran tersebut ditutup dengan sesi berjabat tangan seluruh anggota maupun para pengurus STM Saoloan sembari menyanikan lagu "Naung Salpu Taon Na Buruki" yang merupakan lagu tradisi bagi masyarakat Batak dimanapun berada saat merayakan acara akhir tahun maupun awal tahun dengan arti "Tahun Lama Telah Berlalu". (Jos)
Editor : Js