Foto : Revolusi Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Ekspansi Mencengangkan Teduh!. (dok/ist) |
Jakarta, JejakSiber.com - Dalam pengumuman terbarunya, perusahaan startup Teduh mengungkapkan perluasannya dalam menyediakan manfaat kesehatan mental bagi karyawan di seluruh Indonesia.
Awalnya, Teduh berfokus pada penyediaan aplikasi kesehatan mental untuk terapi online, meditasi, dan terapi mandiri. Namun, mereka kini memahami pentingnya kesejahteraan mental di tempat kerja dan dampaknya terhadap budaya perusahaan dan produktivitas.
Dengan berhasilnya layanan mereka di berbagai universitas, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Binus, Teduh berkomitmen untuk memperluas jangkauan mereka kepada perusahaan di seluruh negeri.
Teduh didirikan oleh Christian Chonardo, yang merupakan seorang lulusan Universitas Princeton yang sebelumnya bekerja di McKinsey & Company, Teduh hadir sebagai solusi terpercaya untuk mendukung kesehatan mental masyarakat Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup serta produktivitas tenaga kerja.
Teduh, sebuah perusahaan yang sebelumnya fokus pada menyediakan aplikasi kesehatan mental untuk terapi online, meditasi, dan terapi mandiri, hari ini dengan bangga mengumumkan ekspansinya ke dalam penyediaan manfaat kesehatan mental bagi karyawan di seluruh Indonesia.
Pentingnya kesehatan mental dalam produktivitas tenaga kerja adalah elemen kunci yang semakin diakui. Tim Teduh menyadari bahwa kesejahteraan mental sangat penting dalam menciptakan budaya perusahaan yang sehat dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Christian Chonardo, pendiri Teduh, mencatat bahwa langkah ini adalah respons alami terhadap kebutuhan yang berkembang.
"Saya merasa bahwa Indonesia memerlukan perawatan kesehatan mental dan manfaat karyawan yang lebih baik. Saya mendirikan Teduh untuk mengisi kekosongan ini, dan kami terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan ini," ujar Chonardo, kepada media ini, Jumat (27/10/23).
Teduh telah berhasil menyediakan layanan kesehatan mental kepada berbagai institusi pendidikan, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Binus. Hal ini menunjukkan dampak positif yang telah dicapai oleh Teduh dalam mendukung kesehatan mental mahasiswa dan staf di seluruh negeri.
"Pengalaman kami di dunia pendidikan telah mengajarkan kami betapa pentingnya perawatan kesehatan mental, terutama di kalangan generasi muda. Namun, kita juga harus mengenali perlunya kesehatan mental di tempat kerja. Ini memengaruhi budaya perusahaan, produktivitas, dan kualitas hidup karyawan," tambah Chonardo.
Christian Chonardo, CEO Teduh, juga mengejar pendidikan dalam bidang Teknik di Universitas Princeton dan kemudian bekerja di firma konsultan bergengsi McKinsey & Company. Namun, melihat kondisi kesehatan mental yang memprihatinkan di Indonesia, terutama dengan lebih dari 45.000 upaya bunuh diri pada tahun 2022, ia memutuskan untuk berkomitmen dalam menyelesaikan dan mengatasi masalah ini dengan co-founders nya, Adrianus Matthew Sukuramsyah dan Nicco Parikh.
Teduh berkomitmen untuk menyediakan solusi kesehatan mental yang inovatif dan efektif, sesuai dengan budaya Indonesia, dan kini mengembangkannya kepada perusahaan di seluruh negeri. Dalam beberapa tahun mendatang, Teduh berharap dapat menjadi mitra utama bagi perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan mental dan produktivitas karyawan mereka. (***)
Editor : Js