Foto : Screenshot postingan di Instagram batamnewsonline saat peristiwa kebocoran pipa air bersih di Simpang Kepri Mall. (dok/ist/ss) |
Batam, JejakSiber.com - Diberitakan sebelumnya, pipa air bersih yang dikelola oleh PT Moya mengalami kebocoran di Kepri Mall, Simpang Kabil, Sukajadi, Batam Kota, yang diduga terkena alat berat pekerja proyek pelebaran jalan, menyebabkan kesulitan warga untuk mendapatkan air bersih.
Peristiwa itu viral di media sosial usai video beredar di Instagram, dalam video tersebut tampak jelas pipa air bersih pecah hingga memancurkan air ketengah jalan hingga mengenai para pengguna jalan yang saat itu sedang melintas.
Sebelumnya, Alwie Djaelani salah satu warga Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam menyampaikan kekecewaannya terhadap PT Moya dan Walikota Batam, Muhammad Rudi atas peristiwa kebocoran pipa air bersih tersebut.
"Iya, kita susah mandi lah, satu keluarga pulang kerja mau mandi buka puasa pun susah," ujar Alwie Djaelani saat ditemui awak media ini di salah satu kedai kopi diseputaran Batu Aji, Rabu (12/4/23).
Alwie menyebutkan bahwa sebelum terjadi peristiwa bocornya pipa air bersih yang viral di medsos itu, beberapa hari belakangan juga air mengalir dengan kecil di daerah tempat dia berdomisili.
"Kemarin air kecil, sekarang air mati. Ini udah beberapa kali terulang, gak tau apalagi nanti," pungkasnya.
Berdasarkan hal itu, Alwie menyampaikan kekecewaannya kepada Walikota Batam, pasalnya karena pelebaran jalan yang dilakukan mengakibatkan terhambatnya kebutuhan air bersih kepada warga.
"Jangan karena pelebaran jalan, kebutuhan masyarakat terbengkalai. Pemerintah sibuk melakukan pelebaran jalan, tapi kebutuhan air bersih untuk masyarakat tidak diperhatikan, sehingga sering sekali air mati karena pipa bocor akibat dari pelebaran jalan," ujar Alwie.
Sementara itu, PT Moya yang merupakan pihak pengelola air bersih di Batam yang sebelumnya dikelola oleh PT ATB, saat dikonfirmasi awak media ini, pimpinan PT Moya terkesan sulit ditemui wartawan meski sekedar konfirmasi pemberitaan.
Pasalnya, saat awak media ini mendatangi langsung Kantor PT Moya untuk mengonfirmasi peristiwa kebocoran pipa air bersih tersebut, awak media ini terkesan dihalangi oleh pihak keamanan PT (petugas Satpam) dan berdalih harus membuat janji terlebih dahulu.
"Udah ada janji belum?, kalo kayak gitu kita ga bisa, ke BP Batam aja," ujar salah satu Satpam yang saat itu berjumlah dua orang, dan ditemani salah seorang laki-laki dari dalam pagar area PT Moya tersebut, Kamis (13/4/23).
Disisi lain, awak media ini juga berupaya melakukan konfirmasi terkait peristiwa kebocoran pipa air bersih tersebut kepada Walikota Batam Ex-Officio Kepala BP Batam, Muhammad Rudi melalui pesan WhatsApp di nomor 0811***711, Kamis (13/4/23) pukul 16.47 WIB.
Namun sayang, Walikota Batam Ex-Officio Kepala BP Batam itu terkesan bungkam saat dikonfirmasi wartawan, pasalnya pesan konfirmasi awak media ini terlihat sudah terkirim dengan tanda centang dua. (Jamaluddin)
Editor : Js