Foto : Seorang turis asal Amerika Serikat di Bali tidak terima diperiksa petugas, marah dan menyebut Polisi hanya butuh uangnya. (dok/ist/ss/Ig/niluhdjelantik) |
Bali, JejakSiber.com - Viral sebuah video yang memperlihatkan seorang warga turis yang berasal dari negara Amerika Serikat tampak emosi dan tidak terima saat disetop petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas karena terjaring razia dengan mengendarai sebuah sepeda motor NMAX bernomor polisi DK 5493 EP tanpa mengenakan helm dan bertelanjang dada di Bali.
Dalam rekaman video tersebut, terlihat sambil membentak petugas Sat Lantas, turis itu menuduh bahwa polisi telah berbuat kriminal dan hanya butuh uangnya. Aksi turis emosi saat terjaring razia itu terekam video amatir dan berujung viral di media sosial.
Berikut cuplikan video yang dipublikasikan di akun media sosial Instagram atas nama Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik (niluhdjelantik) dengan durasi 1 menit 41 detik, https://www.instagram.com/reel/CpztFnege62/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Seperti dilansir nkripost.co, Kepala Satlantas (Kasat Lantas) Polres Gianyar, AKP Muhammad Bhayangkara Putra Sejati membenarkan peristiwa yang terjadi pada Rabu (15/3/23) sekira pukul 11:00 WITA, tepatnya di Jalan Raya Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, persisnya di depan Puri Agung Ubud. Saat itu Satlantas Polres Gianyar, Bali, sedang menggelar razia kendara
"Ia benar, saat kejadian melakukan penertiban di wilayah hukum di daerah Ubud, dan gabungan dengan Ditlantas Polda Bali," kata Bhayangkara, dikutip media ini dari nkripost.co, Jumat (17/3/23).
Lebih lanjut Bhayangkara menjelaskan bahwa turis AS itu bernama Brayen dan orang yang dibentak bule tersebut tak lain adalah dirinya sendiri.
"Ia benar, itu saya (yang dibentak bule_red). Setelah kami cek, itu berasal dari USA atas nama Brayen, itu kejadiannya kemarin," pungkasnya.
Kasat Lantas Polres Gianyar itu menuturkan, saat diberhentikan turis tersebut tidak terima dan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik, bahkan menuduh Polisi berbuat kriminal dan hanya butuh uang.
"Kalau waktu kejadian, memang ada yang terucap di videonya itu, si bule itu menyebutkan kita ini maunya uangnya doang. Intinya ada bahasa seperti itu, sempat juga bahasa yang keluar dia menyebutkan kita ini kriminal," ucap Bhayangkara.
Bhayangkara mengaku tidak ingin berdebat dengan bule yang terlihat arogan itu, Saya berdebat juga mau ngapain, karena masyarakat juga menyaksikan dan banyak melihat siapa yang salah. Kita hanya menegakkan aturan, ibaratnya melanggar, ya kita tindak," katanya lagi.
Menurut Kasat Lantas Polres Gianyar itu, pihaknya memberhentikan bule tersebut sudah sesuai SOP dengan sapa dan salam, akan tetapi, kata Bhayangkara yang bersangkutan pada saat itu tidak mau diberhentikan.
"Dan dia mengarahnya melawan petugas, di mana SOP kami juga tetap menyampaikan dengan baik, karena pada saat kejadian di situ ada masyarakat yang langsung menyaksikan juga," jelasnya.
Terkait kelengkapan si turis sesuai dengan aturan perundang-undangan tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhayangkara menyebutkan bahwa saat ditilang, turis AS tersebut bisa menunjukkan STNK dan juga membawa helm, akan tetapi disimpan di dalam bagasi sepeda motor yang dikendarainya itu.
Namun dia tidak bisa menunjukkan surat izin mengemudi atau SIM, "Kalau SIM dia tidak bisa menunjukkan pada saat kejadian makanya kita tahan sepeda motornya," ujar Kasat Lantas Polres Gianyar itu.
Mengenai sanksi yang diberikan terhadap bule tersebut karena dinilai telah melawan petugas, Bhayangkara menyebutkan bahwa terkait hal itu, pihaknya menyerahkan ke Polda Bali untuk proses lebih lanjut.
"Untuk masalah tindak lanjut, sudah kita laporkan ke Polda Bali, untuk masalah koordinasi dengan imigrasi, Polda Bali yang punya kewenangan," ucap Bhayangkara.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, media ini belum dapat melakukan konfirmasi kepada Kapolda Bali terkait peristiwa tersebut. (Red)
Editor : Js