Batam, JejakSiber.com - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam kembali meraih Klaster Utama Nomor 1 (satu) di Kota Batam seperti pada periode sebelumnya. Raihan prestasi ini diperoleh untuk yang kedua kalinya di tahun 2023.
Hal itu tertuang dalam surat Pengumuman Klasterisasi Perguruan Tinggi yang diberikan oleh Kementerian Pengabdian, Kebudayaan, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset, dan Teknologi dengan Nomor : 0183/E5.5/AL.04/2023 kepada Pimpinan Perguruan Tinggi, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I s.d. XVI, dan Ketua LP/LPM/LPPM Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tertanggal 8 Maret 2023 lalu.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib itu disebutkan bahwa pemberitahuan tersebut berdasarkan Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0241/E5/DT.06.01/2023 tanggal 28 Februari 2022 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
"Bersama ini kami sampaikan Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggaran Pendidikan Akademik (Lampiran 1) dan Perguruan Tinggi Penyelenggaran Pendidikan Vokasi pada Klaster Mandiri, Utama, Madya, dan Pratama (Lampiran II)," demikian dituliskan.
Disampaikan juga dalam surat tersebut, bahwa Klasterisasi perguruan tinggi tahun 2023 didasarkan pada hasil olahan data kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA dalam periode tahun 2019 hingga 2021.
Data kinerja yang diperhitungkan merupakan data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi.
Data kinerja tersebut meliputi penulis (author), afiliasi (affiliation), jurnal (journal), penelitian (research), pengabdian kepada masyarakat (community service), kekayaan intelektual (intellectual property rights), dan buku (book).
Klasterisasi ini bukanlah pemeringkatan, namun merupakan pengelompokkan perguruan tinggi sesuai dengan kualifikasi kinerja perguruan tinggi sebagai dasar penyusunan peta jalan riset dan rencana strategis, serta sebagai landasan penentuan kewenangan pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi.
Klasterisasi perguruan tinggi sebagai metode dalam mengidentifikasi, mengukur kinerja, dan mengelompokkan perguruan tinggi diharapkan dapat mengakselerasikan kinerja perguruan tinggi melalui skema-skema kolaborasi yang menyatukan dan menyinergikan potensi-potensi perguruan tinggi melalui kolaborasi antar perguruan tinggi lintas klaster dalam peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Daftar perguruan tinggi pada lampiran daftar klaster diurutkan berdasarkan alfabetis dan tidak mengindikasikan urutan nilai skor maupun pemeringkatan. Untuk perguruan tinggi yang tidak tercantum pada lampiran merupakan perguruan tinggi yang masuk dalam Klaster Binaan (Pra-kualifikasi).
Hasil pengukuran data kinerja perguruan tinggi untuk klasterisasi perguruan tinggi tahun 2023 dapat dilihat pada menu (tab) Metrics Cluster pada profil perguruan tinggi melalui laman https://sinta.kemdikbud.go.id/ atau pada menu operator di https://bima.kemdikbud.go.id/.
Bersamaan dengan hal tersebut, Ditjen Diktiristek melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dan Ditjen Diksi melalui Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (DAPTV) mengucapkan selamat kepada seluruh perguruan tinggi atas hasil capaian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Semoga pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke depannya lebih baik dan semakin meningkatkan kinerja seluruh perguruan tinggi.
"Demikian pengumuman ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih," demikian disampaikan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib, dikutip media ini dari surat Pengumuman Klasterisasi Perguruan Tinggi itu yang disertai daftar penerima klaster, Rabu (15/3/23).
Sebelumnya, Rektor Unrika, Prof. Dr. Hj. Sri Langgeng Ratnasari, S.E., M.M. kepada media ini mengatakan bahwa pencapaian kinerja penelitian dan pengabdian pada masyarakat Universitas Riau Kepulauan di Klaster Utama seperti periode sebelumnya, raihan prestasi ini diperoleh untuk yang kedua kalinya di tahun 2023.
"Prestasi ini tidak lepas dari dukungan Yayasan Perguruan Tinggi Batam, seluruh jajaran Pimpinan (Rektorat, Fakultas, Pascasarjana, dan Lembaga), hasil kerja keras dan kerja cerdas seluruh civitas akademika, khususnya Dosen dalam melakukan Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat, Publikasi, dan Hak Cipta) serta bantuan Tenaga Kependidikan," ujar Prof. Sri Langgeng kepada redaksi media ini, Jumat (10/3/23).
Prof. Sri Langgeng yang merupakan wanita pertama di Provinsi Kepulauan Riau yang berhasil meraih gelar Guru Besar itu menuturkan bahwa dalam melakukan Penelitian, Pengabdian dan Publikasi dengan menggunakan dana internal (Perguruan Tinggi), eksternal (Dikti, BKKBN, BRINT, Pemerintah Daerah, OJK, dan Bapennas RI).
Publikasi dilakukan pada Jurnal Internasional Bereputasi, Proseding Internasional Bereputasi, Jurnal Internasional, Proseding Internasional, Jurnal Terakreditasi (Sinta 1 dan 2), Jurnal Nasional (Terakreditasi Sinta 3 s/d Sinta 6), Proseding Nasional, OJS, dan Buku).
"Kita civitas akademika UNRIKA harus bangga karena bertahan di klaster utama tahun 2023 pada Perguruan Tinggi Akademik, Menjadi nomor 1 di Kota Batam," pungkas Rektor Unrika itu.
Guru Besar lulusan Doktor Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Airlangga, Surabaya itu berharap, semoga civitas akademika UNRIKA terus meningkatkan kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat.
"Serta publikasi khususnya di Sinta 2 dan 1 serta Jurnal Internasional Bereputasi agar amanah di klister Utama bisa tetap dipertahankan serta dapat digunakan Dosen untuk meningkatkan jenjang jabatan akademiknya khususnya Lektor Kepala dan Guru Besar," tutup Sri Langgeng.
Universitas Riau Kepulauan (Unrika) sendiri merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Batam yang berdiri sejak tahun 1993 oleh Yayasan Perguruan Tinggi Batam. (Js)
Editor : Red