Foto : Ilustrasi logo PBH NARA-Si (atas), Mario Dandy Satrio (20) yang merupakan anak dari salah satu oknum pejabat pajak saat berphose dengan mobil mewah yang diduga miliknya (bawah). (dok/ist/net) |
Jakarta, JejakSiber.com - Pusat Bantuan Hukum (PBH) NARA-Si mengecam keras tindakan pidana penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (20) yang merupakan anak dari salah satu oknum pejabat pajak, terhadap Cristalino David Ozora alias David (17) putra dari Jonathan Latumahina selaku Pengurus Pusat (PP) GP Ansor beberapa waktu lalu.
Direktur PBH NARA-Si, Apriano mengatakan, tindakan ini merupakan tindakan yang sangat keji dan sangat tidak manusiawi.
"Polri harus usut tuntas pelaku-pelaku yang terlibat dalam tindak pidana ini dan harus dihukum seberat beratnya," tegas Apriano dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan oleh Ida, Humas PBH Nara-Si kepada redaksi media ini, Sabtu (4/3/23).
Dalam keterangan tertulisnya itu, Apriano juga men-sinyalir bukan hanya menganiaya saja, akan tetapi ada niat ingin menghabisi nyawa korban, "Karena berdasarkan vidio yang beredar kondisi korban yang tergeletak sudah tidak berdaya terus di aniaya," pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Nasrullah, salah satu pendiri PBH NARA-Si, pentingnya penyuluhan kenakalan remaja baik dari sisi hukum maupun dari aspek psikologis.
"Agar muda mudi ini kelak menjadi pribadi yang baik. seperti yang kami lakukan di SMK Negri 6 Tangerang beberapa minggu yang lalu dan di beberapa tempat lainnya," tutur Nasrullah.
Berdasarkan kejadian tersebut, PBH NARA-Si turut mendoakan korban (David_red) agar lekas pulih dari masa kritis nya, "Dan untuk orang tua berserta keluarga diberikan ketabahan dan ketegaran dalam kasus yang menimpa ananda David," ujarnya.
Diketahui, sesuai dengan pemberitaan yang beredar di berbagai media massa bahwa tindak kekekerasan yang terjadi pada 20 Februari 2023 lalu itu berbuntut panjang.
Peristiwa tersebut bermula dari pacar Mario yang inisial A bercerita pada temannya inisial APA bahwa dirinya mendapat perlakuan kurang baik dari David yang disebut sebagai mantan pacarnya. Kemudian, APA menceritakan hal itu kepada Mario.
Mendengar cerita dari APA, awalnya Mario tidak langsung percaya begitu saja. Mario menanyakan ulang kepada pacarnya (inisial A_red). Dan A membernarkan cerita tersebut.
Seperti dilansir bandung.viva.co.id, usai dibenarkan oleh pacarnya itu, Mario mencoba menghubungi David, namun tidak membuahkan hasil.
Kemudian, Mario meminta A untuk menghubungi David kembali dengan alasan ingin mengembalikan kartu pelajar milik anak pengurus GP Ansor itu. Hal itu dilakukan Mario agar bisa bertemu dengan David secara tatap muka.
Selanjutnya, David yang kebetulan berada di rumah salah satu temannya langsung mengirimkan lokasi terkini kepada A. Saat itu Mario pun datang dan melakukan penganiayaan bertubi-tubi terhadap David.
Mario melakukan pukulan, menendang bagian wajah, kepala belakang, dan juga bagian leher yang mengakibatkan David tidak berdaya hingga mengalami kritis.
Diketahui, Mario melakukan penganiaayaan tersebut tidak sendirian, melainkan bersama temannya inisial S.
Saat David sudah tidak berdaya, Mario meminta S untuk merekam kejadian itu menggunakan smartphone nya dan melakukan tindak kekekerasan itu kembali. (Red)
Editor : Js