Foto : Mahasiswa Unrika turun ke jalan menggelar aksi penggalangan dana untuk korban bencana alam yang terjadi di Kabupaten Natuna. (dok/ist/Jl) |
Batam, JejakSiber.com - Mahasiswa Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam yang terdiri dari berbagai Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) internal maupun eksternal menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu para korban bencana alam yang terjadi di Kabupaten Natuna beberapa waktu lalu.
Adapun Ormawa internal Unrika yang turut terlibat dalam aksi sosial ini antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unrika, English Department Students Association (EDSA) Unrika, Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMIP) Unrika, Himpunan Mahasiswa (HIMA) Bimbingan Konseling (BK), dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HMPB).
Sedangkan dari Ormawa eksternal yaitu Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Persatuan Unrika, Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unrika, serta gabungan dari Ikatan Mahasiswa Bimbingan Konseling Indonesia (IMABKIN) Provinsi Kepri.
Ketua BEM FKIP Unrika, Diar Sampoernajati yang ditunjuk sebagai koordinator lapangan dari aksi penggalangan dana yang dilakukan dengan turun ke jalan itu, mengatakan bahwa kegiatan sosial itu dilakukan untuk membantu meringankan beban dan dukacita yang dialami para korban tanah longsor di Kabupaten Natuna khususnya Kecamatan Serasan.
"Dalam kegiatan ini kami bertujuan bagaimana mahasiswa dapat berperan membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah," kata Diar ketika diwawancarai awak media ini ditengah berlangsungnya aksi, tepatnya di Simpang Empat, Lampu Merah Fly Over Laluan Madani, Kota Batam, Sabtu (11/3/23).
Lebih lanjut Diar menuturkan, bahwa terlaksananya aksi penggalangan dana itu berdasarkan hasil konsolidasi dan kesepakatan oleh beberapa Ketua Organisasi Kemahasiswaan dari luar maupun dalam Kampus Unrika yang dilakukan sebelum turun ke jalan untuk melakukan aksi tersebut.
"Saya menginginkan organisasi eksternal maupun internal kedepannya dapat saling berkolaborasi, saya harapkan ini langkah awal bagaimana organisasi eksternal maupun internal tidak lagi membeda-bedakan kepentingan masing-masing ataupun sudut pandang yang berbeda, karena kita disini berdiri atas nama kemanusiaan bukan karena kepentingan yang berbeda," ujar Diar.
Hal senada juga disampaikan oleh Alwi Djaelani selaku Ketua DPK GMNI Persatuan Unrika, bahwa kegiatan tersebut adalah salah satu bentuk aksi nyata peduli terhadap kemanusiaan yang dilakukan mahasiswa untuk sedikit menutup rasa duka cita yang dialami oleh warga Kabupaten Natuna.
"Melalui aksi kemanusiaan ini, kami tergabung dalam Ormawa Unrika eksternal maupun internal berinisiatif membantu saudara-saudara di Serasan, Kabupaten Natuna," ucap Alwi.
Alwi menyebutkan bahwa aksi sosial itu masih akan berlanjut dilaksanakan, "Kami juga akan melakukan aksi lanjutan untuk turun menggalang dana kembali, dan diharapkan juga agar Ormawa yang belum ikut segera bergabung untuk aksi kemanusiaan ini," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua HIMIP Unrika, Hendra Ricardo juga menuturkan bahwa aksi penggalangan dana itu sebagai kegiatan kolaborasi organisasi mahasiswa untuk kemanusiaan dan salah satu cara dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Ini adalah aksi kita selaku mahasiswa, sebagai bentuk kemanusiaan dan mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ada di Unrika, kegiatan ini juga menjadi acuan bahwasannya mahasiswa dan masyarakat itu saling bersinergi," ujar Hendra.
Hendra menegaskan bahwa sebagai mahasiswa harus dapat menjalin kerjasama yang baik dalam hal melakukan aksi yang dianggap dapat berguna atau memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas terutama terkait aksi kemanusiaan.
"Terkait organisasi, saya pikir ini bentuk kerja sama yang luar biasa, bawasannya walaupun kita ini berbeda-beda delegasi dan organisasi yang penting tujuan utama kita itu untuk kemanusiaan, kita semua sama dimata masyarakat, terlepas dari organisasi manapun kita turun untuk kemanusiaan," tegas Hendra.
Usai menggelar aksi, Ketua BEM FKIP Unrika menyebutkan, berkat aksi yang dilakukan di Jl. Raja H. Fisabilillah, Kota Batam sejak pukul 11:00 WIB hingga pukul 15:00 WIB itu berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp.3.154.000,- (tiga juta, seratus lima puluh empat ribu rupiah) yang rencananya akan disalurkan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana alam melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna.
"Kebetulan kami kemarin mendapatkan informasi langsung dari Diskominfo Natuna, kami langsung diarahkan ke BPBD Natuna, ini juga bukan merupakan langkah terakhir kita, karena kedepannya kemungkinan kita akan melakukan penggalangan dana yang kedua dan mengajak seluruh organisasi mahasiswa internal maupun eksternal yang ada di Unrika maupun kampus lain yang ada di Kota Batam," tutup Diar.
Sebagaimana diketahui, peristiwa tanah longsor di Kabupaten Natuna terjadi pada hari Senin tanggal 6 Maret 2023 lalu, tepatnya di Kecamatan Serasan. Bencana alam ini disinyalir karena hujan deras yang melanda Kecamatan Serasan sekitar pukul 11:00 WIB.
Seperti dilansir CNN Indonesia, dari peristiwa bencana alam di Kabupaten Natuna tersebut, hingga hari ini, Sabtu (11/3/23) korban meninggal dunia berjumlah 36 orang dan 18 orang hilang. Dan total pengungsi tanah longsor juga mencapai 1216 orang. (Jamaluddin)
Editor : Js