Foto : Kepala Kampung Jeremias Gisim saat memberikan klarifikasi di Makorem 181/PVT terkait laporan nya ke Dempom. (dok/Penrem/Jos) |
Sorong, JejakSiber.com - Sebelumnya diberitakan di salah satu media lokal di Sorong yang memberitakan bahwa diduga salah seorang oknum TNI inisial TS yang diperlengkapi senjata mengancam Kepala Kampung Gisim Barat, Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Jeremias Gisim.
Peristiwa tersebut berbuntut panjang dan Jeremias Gisim membuat laporan ke Denpom Sorong selaku penegak hukum di institusi TNI.
Diduga pengancaman terhadap Kepala Kampung tersebut bermula saat tiga marga yang melakukan aksi demo dan melakukan pemalangan terhadap PT. Hendrison Inti Persada (HIP).
Ketiga marga yang melakukan aksi pemalangan tersebut masing masing marga Gisim, Malak dan marga Klawom dari suku Moi yang punya hak ulayat.
Ditengah perjalanan, tepatnya di Pos Penjagaan Km. 42, mobil yang ditumpangi Jeremias Gisim di hadang oleh satu unit mobil, kemudian dari mobil yang menghadang keluar salah seorang oknum yang diduga seorang anggota TNI dan mendekati mobil yang ditumpangi oleh Kepala Kampung sambil memperlihatkan senjata api jenis pistol.
Dari aksi yang dilakukan oleh inisial TS itu membuat Kepala Kampung tidak diterima dan merasa terancam, sehingga Jeremias Gisim membuat laporan ke Denpom untuk mengetahui apakah benar orang yang mengancam dengan pistol tersebut adalah anggota TNI atau tidak.
Mengetahui adanya laporan dari Kepala Kampung, Denpom XVIII-1 Sorong bekerjasama dengan tim intel Korem 181/PVT langsung menindaklanjuti untuk mengetahui kebenaran, apakah oknum yang melakukan pengancaman itu benar anggota TNI atau tidak.
Dari hasil fakta yang dikumpulkan, menyatakan bahwa inisial TS bukan anggota TNI-AD, namun murni masyarakat sipil yang bertugas di PT. Hendrison Inti Persada (HIP) dengan jabatan Direktur Operasional.
Selanjutnya, adanya laporan dari Jeremias Gisim ke pihak Denpom Sorong yang mengatakan ada pengancaman terhadap Kepala Kampung yang dilakukan oleh oknum TNI, maka institusi TNI dalam hal ini Korem 181/PVT meluruskan berita yang sebenarnya dengan mengundang Kepala Kampung Jeremias Gisim, Sabtu (6/8/22) kemaren ke Media Center Korem 181/PVT dengan dihadiri oleh Dandenpom XVIII-1 Sorong, Letkol CPM Irianto.
Dan undangan oleh pihak Korem di penuhi oleh Kepala Kampung Jeremias Gisim.
Setelah mendengarkan bahwa inisial TS yang mengancamnya bukanla anggota TNI melainkan warga sipil selaku Direktur PT. HIP ,maka Kepala Kampung Jeremias di hadapan anggota TNI dari Korem dan POM serta awak media mengklarifikasi laporan yang dilayangkan ke pihak Denpom, dan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada institusi TNI AD dimana saja berada karena sudah merusak citra TNI -AD dimata masyarakat.
Sementara itu, kepada awak media Kepala Penerangan Korem 181/PVT, Mayor Inf. Bambang Tryono mewakili Danrem mengatakan, sebelum ada klarifikasi dari Kepala Kampung Gisim Barat Jeremias Gisim, Danrem memerintahkan kita agar menelusuri isi berita itu benar atau tidak.
Pasalnya, jika berita itu benar, khususnya anggota TNI melakukan pengancaman dengan memperlihatkan pistol, itu sangat merusak citra TNI AD dimata masyarakat.
"Kepala Kampung Jeremias sudah mengklarifikasi bahwa inisial TS itu bukan anggota TNI dia adalah sipil yang bekerja di PT. HIP," kata Bambang Tryono.
Ditempat terpisah, Dandenpom XVIII-1 Sorong, Letkol CPM Irianto kepada media ini mengatakan, benar bahwa inisial TS itu bukan anggota TNI-AD seperti laporan awal dari Kepala Kampung Jeremias, melainkan TS adalah masyarakat sipil yang bekerja di PT. Hendrison Inti Persada (HIP).
"Kita akan menyerahkan permasalahan ini kepada pihak kepolisian selaku penyidik di masyarakat," ujar Irianto. (Jos)
Editor : Js