Foto : Perayaan Ibadah Hari Pentakosta di Papua. (dok/Jos) |
Sorong, JejakSiber.com - Peringatan hari pentakosta di Papua dan Papua Barat, libur fakultatif dua hari berturut-turut yaitu hari pentakosta pertama dan hari pentakosta kedua.
Hari pentakosta pertama di Papua ditandai dengan ibadah di masing-masing Gereja, kemudian peringatan pentakosta kedua digelar ibadah padang atau ibadah yang dilakukan di luar gedung gereja.
Kota Sorong misalnya, ibadah perayaan hari pentakosta kedua digelar di Taman Wisata Tanjung Kasuari tepatnya di area tanah Klasis Sorong dengan melibatkan denominasi Gereja Klasis GKI Sorong.
Sebelum peringatan pentakosta kedua, masing-masing jemaat Gereja pada peringatan pentakosta pertama ibadahnya digelar pada Gereja masing-masing, ada yang melaksanakan ibadah dua kali.
Di Gereja Syaloom Klademak Kota Sorong, ibadah peringatan pentakosta dilaksanakan dua kali ibadah, yakni pada pukul 06.00 pagi WIT dan pada pukul 09.00 WIT yang terlaksana pada Minggu (5/6/22).
Dari pantauan media ini, tata ibadahnya berbeda dari tata ibadah biasa, yang mana tata ibadah peringatan pentakosta pertama jemaat GKI Syaloom Klademak dianjurkan memakai busana adat Papua serta lagu-lagu pujian pada liturgi ibadah semuanya lagu lagu rohani berbahasa Papua dari bahasa beberapa suku Papua yang ada.
Kemudian pemberian persembahan-pun tampak berbeda, selain persembahan berupa uang, juga persembahan hasil-hasil kebun masyarakat seperti pisang, pinang, keladi, ubi kayu dan ikan yang sudah siap saji.
Jalannya ibadah peringatan pentakosta pertama di Jemaat Syaloom Klademak dipimpin langsung oleh Ketua PHMJ Pdt. Jeane Fonataba Haurissa, M.Si. dengan mengangkat tema "Roh Kudus Berkuasa Melakukan Perubahan Dalam Hidup Manusia" dan sub tema "Roh Kudus Menguasai Gereja Memberitakan Injil Kerajaan Allah Dalam Rangka Pembaharuan dan Perubahan Hidup Manusia Demi Keadilan, Perdamaian dan Cinta Kasih Dalam Kehidupan Bersama"
Pendeta Jeane Fonataba Haurissa, dalam khotbanya yang sudah ditentukan dari Sinode Roma 8:7-11 mengaktualisasikan agar setiap jemaat mau berubah karena perubahan seseorang datangnya dari diri sendiri, bukan dari orang lain.
"Karena isi kebenaran firman Tuhan disebut bahwa hari pentakosta hari pencurahan roh kudus setelah kebangkitan Yesus, maka sudah saatnya kita berubah, meninggalkan kuasa kuasa gelap, menyakiti sesama, iri hati, dengki dan lain sebagainya," kata Pendeta Jeane.
Jalannya ibadah peringatan pentakosta pertama di Syaloom Klademak cukup menarik, selain mengenakan busana Papua, jemaat Syaloom Klademak dari wyk atau rayon 1-5 juga diwajibkan mempersembahkan lagu rohani berbahasa etnik Papua dengan melibatkan anak-anak, remaja hingga orang tua tanpa mengenal asal suku.
Ibadah peringatan pentakosta kedua di Papua dan Papua Barat masih libur, yang dinamai dengan libur fakultatif dan masih melaksanakan ibadah gabungan dari denominasi gereja pada Senin tanggal 7 Juni 2022 bertempat di lapangan terbuka tepatnya di lokasi Taman Wisata Tanjung Kasuari. (Jos)
Editor : Js