Samosir, JejakSiber.com - Langkah berdamai terkait perselisihan atau kesalahpahaman antara Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Antonio Maria Claret Tomok, RD. Sabat Saulus Nababan dengan Wakapolres Samosir, Kompol Togap M. Lumbantobing, S.H., M.H. yang terjadi pada pekan lalu dibanjiri pujian dari kalangan masyarakat.
Hal itu terlihat dari tanggapan seorang Suster Biarawati Katolik, Sr. M. Lidwina Naibaho, FSE. selaku Direktur di salah satu Yayasan Katolik di NTT, Kabupaten Timor Tengah Utara, mengatakan, "Semoga Wakapolres bertobat. Pastor Paroki tetap sabar dan mengampuni. Makin banyak orang yang teguh dalam kepercayaan. Terimakasih, Pastor sudah mengajarkan pengampunan yang sesungguhnya kepada umatnya," ujar Suster Lidwina di salah satu Grup WhatsApp menanggapi link berita yang beredar.
Bahkan berbagai tanggapan positif berdatangan dari warga net yang dilontarkan di dalam kolom komentar website JejakSiber.com dengan judul berita "Bikin Haru, Ini Alasan Pastor Sabat Nababan Maafkan Wakapolres Samosir" https://www.jejaksiber.com/2022/06/bikin-haru-ini-alasan-pastor-sabat.html
"Bangga jadi umat Katolik diberkati dalam pelayanan mu pastor kami umat Katolik bangga mempunyai bapa gembala seperti mu," ujar Meliana Ambarita.
"Terharu sampai harus menitikkan air mata Sungguh engkau adalah seorang Imam yang memberikan kami ajaran untuk selalu Memaafkan," tulis Gortap Manalu.
"Baik lh Sbg Pastor yg mengajarkan cinta kasih pd umatnya sungguh sikap yg patut menjd panutan dn sbg umat kami sgt hormat dn ikuti sikap Pastor... Salam damai Kristus Pastor.... Salam sehat Pastor...horas!," ucap Dameria Sagala.
Berita tentang peristiwa tersebut sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan warga net, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Samosir. Pasalnya, kejadian tersebut terjadi di Jalan Desa Wisata Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumut, Kamis (16/6/22) kemaren, yang mana keduanya sedang menjalankan tugas masing-masing.
Namun, pada hari yang sama, dengan sigap dan profesional seorang Perwira Menengah Polri tersebut langsung mendatangi tempat kediaman Pemuka Agama Katolik itu tepatnya di Pastoran, Tomok untuk menyampaikan permohonan maaf sekaligus menjalin hubungan silaturahmi agar lebih baik kedepannya.
Kepada media ini, Sabat Saulus mengatakan bahwa langkah yang dilakukan oleh Wakapolres Samosir tersebut turut diapresiasi, "Sebenarnya, dari awal saya sudah tidak mempermasalahkan kejadian itu, dan saat bapak Tobing datang bersama rombongan ke tempat tinggal saya, jujur awalnya saya kaget," kata Sabat saat dihubungi media ini, Minggu (19/6/22) malam.
Sabat Nababan yang juga pernah bertugas di Gereja Katedral Medan itu berharap agar masyarakat khususnya warga Kabupaten Samosir untuk tidak lagi mempersoalkan kejadian tersebut dan tidak terprovokasi dari peristiwa kemarin, karena keduanya sudah saling maaf memaafkan.
"Mari kita ambil hikmah dari peristiwa itu, tidak selamanya untuk menjalin hubungan harmonis itu diawali dengan perkenalan yang positif, tapi dari hal negatif juga kita bisa menjadi harmonis dan mendapatkan banyak pelajaran untuk bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari," kata Pastor Sabat yang berasal dari Siborong-borong itu.
Disisi lain, Jahotman Sinurat salah satu umat Katolik yang berdomisili di Kota Batam turut mengapresiasi sifat kerendahan hati dari Wakapolres Samosir yang dengan ringan langkah datang ke rumah Pastor Sabat untuk silaturahmi dan meminta maaf.
"Luar biasa, seorang Perwira Menengah Polri yang notabene orang nomor dua (2) di jajaran Polres Samosir datang meminta maaf bahkan untuk meminta didoakan oleh Pastor Sabat yang sebelumnya saling salah paham, semoga keduanya panjang umur dan sehat selalu dalam lindungan Tuhan," kata Jahotman saat ditemui awak media ini di seputaran Nagoya, Kota Batam, Selasa (21/6/22).
Bahkan, seorang Pastor yang bertugas sebagai Pastor Paroki di salah satu Gereja Katolik di Kota Batam, RD. Chrisanctus Paschalis Saturnus yang akrab disapa Romo Paschal mengatakan, "Pastor Sabat orang baik, Dia sudah memaafkan, Saya kenal baik beliau, pak Wakapolres sudah minta maaf dan saling memaafkan mereka, Beliau pastor yang baik hati," ujar Romo Paschal yang dikenal sebagai Tokoh Pejuang Martabat Manusia itu melalui WhatsApp pribadinya.
Sementara itu, AKBP Josua Tampubolon, S.H., M.H. selaku Kapolres Samosir mengucapkan terimakasih kepada Pastor Sabat Nababan atas kesediaannya untuk memaafkan Wakapolres Samosir dengan tulus dan ikhlas.
"Atas nama Polres Samosir dan juga Pak Kapolda Sumatera Utara mengucapkan permohonan maaf apabila ada yang kesalah pahaman dilapangan saat Wakapolres bertugas dilapangan, kemarin setelah permohonan maaf dilakukan, Polres Samosir membuat kegiatan bakti sosial bersama anak anak remaja Katolik Tomok, dan ini akan kita lakukan berkesinambungan," kata Josua Tampubolon, dikutip dari medan.tribunnews.com.
Josua mengatakan, hal itu dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan bahwa iklim di Samosir sebenarnya aman dan kondusif, "Dalam hal ini kami juga berharap teman media tidak memberitakan atau membesarkan permasalahan ini, karena persoalannya sudah selesai, apabila ada lagi berita yang memperkeruh suasana akan mengambil sikap tegas, tidak mau hal ini dibuat menyangkut SARA," tegas Kapolres Samosir seperti dilansir Tribun Medan. (Red)
Editor : Js