Foto : Usai pertemuan dengan Kapolda Sumut, Pastor Sabat Nababan sempat mendoakan istri Wakapolres Samosir yang saat itu sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. (dok/ist) |
Medan, JejakSiber.com - Perselisihan yang terjadi antara Wakapolres Samosir, Kompol Togap M. Lumbantobing dengan Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Antonio Maria Claret Tomok, RD. Sabat Saulus Nababan yang terjadi pekan lalu berujung pada perdamaian yang difasilitasi oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak, di Mapolda Sumut, Medan.
Pastor Sabat Nababan yang didampingi oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Pastor M. Manurung selaku Perwakilan dari Keuskupan Agung Medan mengatakan, ia sengaja datang menghadap Kapolda Sumut untuk menyampaikan bahwa perselisihan yang dialaminya dengan Wakapolres Samosir sudah selesai dan sudah tidak ada masalah.
"Saya sudah melaporkan kepada Kapolda, supaya Bapak Kapolda bukan hanya mendengar tapi juga menerima pertemuan ini, ini harus diapresiasi sebagai prestasi mengaku salah. Saya selaku pastor membuka pintu maaf itu dan kami sudah berangkulan, tidak ada yang indah selain damai dan bersaudara," kata Romo Sabat Nababan saat dihubungi media ini, Rabu (22/6/22).
Sabat Nababan mengungkapkan bahwa masalahnya sudah diselesaikan secara baik-baik bersama dengan Wakapolres Samosir, Pastor Paroki itu juga menegaskan agar perselisihan tersebut tidak dibesar-besarkan lagi.
"Kami sudah membalut luka kami masing-masing, saya berharap jangan ada lagi orang lain yang merasa terluka, kami berdua sudah saling bermaafan, tidak ada lagi perselisihan," tegasnya.
Pastor yang berasal dari Siborong-borong itu mengaku disambut baik oleh Kapolda Sumut yang didampingi Wakapolda Sumut, Brigjen Pol. Dadang Hartanto dan Irwasda Polda Sumut, Kombes Pol Armia Fahmi di ruang kerja Kapolda Sumut, Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol Indra Darmawan Irianto serta dua orang pejabat Poldasu lainnya, Selasa (21/6/22).
"Bapak Kapolda sungguh senang atas pertemuan kami dan berterima kasih atas teladan yang telah di tunjukkan, bapak Kapolda ingin mendengar langsung segala upaya yang sudah ditempuh untuk menciptakan persaudaraan sejati dari peristiwa yang terjadi pada tanggal 16 Juni lalu," tutup Pastor Sabat yang juga pernah bertugas di Gereja Katedral Medan itu.
Kembali ditegaskan oleh Pastor Sabat Nababan, masalah tersebut cukup sampai disini dan berharap kepada masyarakat agar tidak lagi membahas peristiwa itu, baik di tengah masyarakat maupun di sosial media, sehingga tercipta kondusifitas dan rasa damai.
"Sesungguhnya, pada hari yang sama, Kamis tanggal 16 Juni 2022 kemaren, setelah terjadi kesalahpahaman diantara kami, permasalahan ini sudah langsung kami selesaikan dengan baik, hanya saja tidak terekspos di media, karena kita menganggap hal ini tidak perlu dibesar-besarkan," tutup Sabat Nababan mengakhiri pembicaraan dengan media ini.
Sementara itu, seperti dilansir wartapoldasu.com, Kapolda Sumut meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak membahas lagi terkait perselisihan antara Pastor Sabat Nababan dengan Wakapolres Samosir tersebut.
"Tidak semua persoalan berujung dengan pengadilan, penanganan penegakan hukum tidak semuanya berujung pada pasal penegakkan hukum, restorative justice itu menjadi pedoman kita untuk menyelesaikan semua persoalan yang terjadi," ujar Irjen Panca Simanjuntak, dikutip dari wartapoldasu.com, Rabu (22/6/22).
Panca Simanjuntak juga berharap agar perdamaian tersebut bisa menjadi contoh bagi semua masyarakat untuk menyelesaikan masalah.
"Terimakasih kepada Pastor yang sudah menyelesaikan persoalan ini dari awal, ini jadi contoh bagi kita seluruh masyarakat, bagaimana menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya, kedua belah pihak sudah berdamai dan menyelesaikan masalahnya dengan baik-baik," tutup Kapolda Sumut usai mendengarkan langsung keterangan dari kedua belah pihak.
Dalam pertemuan silaturahmi tersebut, tampak hadir Wakapolres Samosir yang didampingi oleh Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon. (Red)
Editor : Js