Foto : Barang bukti sabu beserta pelaku yang berhasil diamankan Bea Cukai. (dok/hum) |
Batam, JejakSiber.com - Dalam rangka memberikan dukungan pada hari Anti Narkoba Internasional yang jatuh pada tanggal 26 Juni, Bea Cukai Batam bersama dengan AVSEC Bandara Internasional Hang Nadim Batam kembali mengamankan narkotika yang diselundupkan masuk ke dalam negeri.
Narkotika berupa Methamphetamine atau lebih populer dengan nama sabu-sabu seberat 100,7 (seratus koma tujuh) gram itu berhasil diamankan oleh Bea Cukai Batam dengan dukungan AVSEC di Bandara Internasional Hang Nadim.
Penindakan ini menjadi penindakan narkotika ke-9 yang dilakukan oleh Bea Cukai Batam sepanjang tahun 2022.
Undani selaku Pejabat Pelaksana Harian Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Batam menjelaskan, kronologi penangkapan sabu-sabu tersebut pada Jum’at (10/6/22) lalu sekitar pukul 15.20 WIB.
"Petugas Bea Cukai bersama dengan AVSEC Bandara Internasional Hang Nadim, melihat gerak-gerik mencurigakan dari penumpang dengan inisial D (30), dengan rute penerbangan Batam menuju Surabaya dengan tujuan akhir Lombok. Petugas kemudian melakukan pemeriksaan barang bawaan penumpang dan melakukan proses wawancara," kata Undani melalui keterangan persnya, Senin (27/6/22).
Dari hasil wawancara, tersangka tidak mengaku mengonsumsi sabu-sabu, kemudian petugas melakukan body checking dan wawancara mendalam terhadap tersangka, dan akhirnya tersangka mengaku mengonsumsi sabu-sabu.
"Petugas kemudian membawa tersangka ke rumah sakit terdekat. Setelah sampai di rumah sakit, tersangka mengeluarkan salah satu bungkus barang bukti tersebut. Setelah itu, dilakukan rontgen dan hasilnya masih ada 1 bungkus barang bukti di dalam dubur," pungkasnya.
Selanjutnya, tersangka beserta barang bukti Methamphetamine atau sabu-sabu kemudian dibawa ke kantor Bea Cukai Batam untuk pemeriksaan mendalam dan pengeluaran satu bungkus barang bukti lainnya.
Dari pemeriksaan tersebut, tersangka positif menggunakan Methamphetamine dan Amphetamine, dan barang bukti yang dibawa tersangka positif mengandung Methamphetamine atau sabu-sabu.
"Kemudiam barang bukti dan tersangka diserahkan ke Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Kepulauan Riau dengan dibuatkan berita acara serah terima tanggal 10 Juni 2022 untuk proses lebih lanjut," ucap Undani.
Dalam upaya penyelundupan narkotika tersebut, pelaku dapat dijerat dengan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) dengan ancaman pidana mati/penjara seumur hidup, atau paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun, serta pidana denda maksimum Rp.10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah). (Roy)
Editor : Js