Foto : Plank Kantor Camat Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir. |
Rohil, JejakSiber.com - Membahas persoalan yang saat ini sedang bergulir di kalangan kelompok tani di Kepenghuluan Sinaboi, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
Yang mana untuk saat ini, ratusan hektar tanah di wilayah tersebut terindikasi persengketaan antar berbagai pihak hingga melibatkan seorang Ketua DPRD Kabupaten Rohil.
Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber di lokasi, terkait hal yang sama, masing-masing pihak masih saling adu argument terkait titik lokasi perbatasan lahan yang mempunyai legalitas berupa surat yang mereka miliki.
Dałam hal ini, Rusmin yang berkafasitas sebagai bagian dari kelompok tani mengaku bahwa adanya beberapa oknum, "Bahkan Ketua DPRD Rohil yang di duga telah melakukan penyerobotan lahan milik saya, serta beberapa lahan masyarakat di lokasi yang sama," ungkapnya.
Sementara itu, Elvis yang saat itu sebagai juru ukur mengatakan bahwa titik lokasi perbatasan lahan tersebut sudah sesuai dengan yang di ketahuinya, "Lahan yang dikerjakan oleh pihak lain, yang di anggap melakukan penyerobotan tersebut, tidak sesuai dengan titik yang pernah di ukur waktu itu," kata Elvis.
Junaidi selaku Ketua kelompok tani mengaku tidak sependapat dengan keterangan dari Elvis yang berprofesi sebagai juru ukur waktu itu.
Junaidi meyakinkan bahwa, "Lahan yang saat ini sedang di kerjakan oleh pihak DPRD Rohil tersebut terindikasi penyerobotan terhadap lahan yang di kuasainya, maupun kelompok yang ada," jelas Junaidi.
Selanjutnya, Retno mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti dimana titik lokasi tanah tersebut, namun yang dia ketahui, "Titik nol lahan tersebut berada di tempat yang di anggap tidak terlibat sengketa dengan lahan yang saat ini sedang di kerjakan oleh pihak-pihak yang di duga terlibat dalam persengketaan itu," jelas Retno.
Disisi lain, T. Edison selaku Camat Sinaboi mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat kepada pihak yang di duga telah melakukan penyerobotan lahan tersebut agar pihak-pihak terkait bisa menghentikan aktivitas pengerjaan penggalian itu untuk sementara waktu.
"Hal ini kita lakukan berdasarkan permintaan dari kelompok tani yang merasa bahwa lahan tersebut mengalami penyerobotan oleh oknum-oknum tersebut," ujar Edison.
Namun, anehnya, Asmadi dałam hal ini bersetatus sebagai Mantan Penghulu yang mengetahui kronologis persoalan itu menjelaskan bahwa lahan yang saat ini sedang di kerjakan oleh pihak-pihak lain itu, maupun pihak DPRD Rohil tidak ada indikasi penyerobotan lahan milik masyarakat, maupun kelompok tani yang ada.
"Hal ini tentunya berdasarkan kebenaran yang saya ketahui waktu itu, yang mana lahan yang di olah oleh pihak DPRD Rohil itu merupakan semak belukar yang tidak bertuan," kata Mantan Penghulu itu saat di wawancarai sejumlah Wartawan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanda penyelesaian dari berbagai pihak guna kejelasan yang pasti terkait persoalan tersebut.
Sementara itu, masih banyak lagi indikasi kejanggalan yang ditemui dari beberapa keterangan dari berbagai narasumber yang ada, belum lagi pihak-pihak yang di tuduh sebagai penyerobotan lahan itu belum dapat ditemui guna di mintai keterangan.
Demikian yang dikatakan oleh berbagai pihak kepada Wartawan media ini, Senin (15/2/22) sore di lokasi yang terkait dengan persoalan tersebut.
Penulis : Handoko
Editor : Js