Foto : Ilustrasi perselingkuhan (besar) dan gambar Sekolah SMP Negeri 3 Balai Jaya tampak dari depan (kecil). (dok/net/Js) |
Rohil, JejakSiber.com - Beredar informasi di tengah-tengah masyarakat bahwa Supriyono selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir melakukan perbuatan tidak mendidik dengan salah seorang Ibu Guru inisial "N" yang juga sebagai tenaga pengajar di sekolah yang sama.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini dari salah satu sumber terpercaya, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Balai Jaya itu pernah tertangkap basah sedang berduaan bahkan bermesraan di ruangan Kepala Sekolah setelah jam kerja.
"Kejadian memalukan itu disaksikan langsung oleh salah satu pegawai yang bekerja di sekolah tersebut beberapa waktu yang lalu. Sementara, diketahui bahwa keduanya masih berstatus Suami orang dan Istri orang yang sah," ujar salah satu sumber yang enggan namanya dipublikasikan, Kamis (17/2/22).
Bahkan, masih berdasarkan keterangan dari narasumber media ini, "Saat malam hari juga pernah dilihat oleh salah satu guru mereka berduaan disatu ruang kecil laboratorium satu malam dan masyarakat ada yang melihat dan bertanya kenapa ibu itu datang di sekolah jam 9 malam?, itu ditanyakan oleh salah satu orang tua murid waktu ribut kemarin orang tua murid di sekolah," pungkasnya.
"Kalau sudah Kepala Sekolah dengan Guru berselingkuh, mau jadi apa dunia pendidikan kita di Negara ini?,' katanya dengan nada kecewa.
Menanggapi hal itu, media ini mencoba melakukan konfirmasi kepada H. Muhamad Hidayat, S.H., M.H. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir.
"Pertemuan dgn beberapa guru dgn kepala Dinas kemarin sudah dijelaskan, jadi tunggu saja dalam satu atau dua minggu kedepan," jelas H.M. Hidayat dengan singkat melalui pesan WhatsApp pribadi, Jum'at (18/2/22) sore.
Sementara itu, hingga berita diterbitkan, media ini masih melakukan upaya untuk mengkonfirmasi Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Balai Jaya dan oknum Ibu Guru tersebut terkait kebenaran informasi itu.
Sangat disayangkan, perilaku seorang tenaga pengajar yang notabene telah menerima amanah untuk mendidik dan mencerdaskan kehidupan bangsa malah melakukan perbuatan yang tidak layak ditiru.
Masyarakat berharap, agar pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Pendidikan dapat mengambil tindakan terhadap kedua oknum PNS yang berprofesi di bidang Pendidikan itu.
"Karena sepertinya Pemerintah Kabupaten Rohil tidak mampu menangani masalah ini, atau jangan-jangan mereka main mata, atau takut untuk melakukan tindakan, karena informasinya Kepala Sekolah itu punya deking di Rohil ini," ujar salah satu masyarakat yang juga anaknya Sekolah di sekolah tersebut. (Js)
Editor : Red