Foto : Pengurus DPP Setya Kita Pancasila saat Silaturahmi dengan Brigjen TNI Junior Tumilaar. (dok) |
Jakarta, jejaksiber.com - Irdam Kodam XIII/Merdeka Brigjen TNI Junior Tumilaar silahturahmi dan makan bersama dengan sejumlah pengurus DPP Ormas Setya Kita Pancasila (SKP), Selasa (5/10/21) kemarin di Jakarta.
Sekretaris Jenderal DPP Ormas Setya Kita Pancasila Meyske Yunita, melalui pesan WhatsApp pribadinya kepada wartawan media ini menyampaikan bahwa silaturahmi itu bersamaan dengan Ulang Tahun TNI.
"Selamat Ulang Tahun TNI ke-76, terimakasih kepada pembina SKP Brigjen TNI Junior Tumilaar yang bersedia silahturahmi dan makan siang bersama dengan pengurus Setya Kita Pancasila," kata Meyske.
Meyske juga menambahkan, seluruh pengurus Ormas SKP sangat merasa senang, lantaran Brigjen Junior Tumilaar terlihat bersemangat dan sehat.
"Saat ini beliau masih berada di Jakarta, setelah selesai memberikan keterangan beberapa waktu lalu kepada Puspom, tentang duduk permasalahan yang terjadi pada bulan lalu di Manado," pungkasnya.
Sementara itu, Brigjen TNI Junior Tumilaar yang juga Pembina DPP Ormas Setya Kita Pancasila menyampaikan, "Selama berada di Jakarta, saya sangat senang karena bisa berkunjung dan dapat melihat anak di Bandung, bisa kembali mengingat masa-masa saat saya mengajar di Bandung," ungkapnya.
Sebelumnya, Brigjen TNI Junior Tumilaar yang saat ini sedang menjadi berita hangat karena membela seorang warga buta huruf pada bulan lalu dan sampai mengirimkan surat terbuka kepada Kapolri.
"Itu adalah spontanitas, jiwa saya terpanggil untuk membela Ary Tahiru, karena bagaimana apabila saya berada di posisinya," ucap Jenderal TNI bintang satu itu.
Irdam Kodam XIII/Merdeka itu memuji Kapolri Jendral Listyo Sigit yang sekarang memang semakin terasa bahwa Polri membantu masyarakat dan menegakan Hukum.
"Saya sebagai Tentara adalah Abdi Negara dan artinya, Abdi Rakyat dan tunduk kepada Hukum dan UU yang berlaku di negara ini tanpa terkecuali, semua orang mesti taat dan patuh serta tunduk kepada Hukum di negara ini, entah siapapun, baik dia kaya atau miskin baik dia orang biasa maupun mempunyai kedudukan," tutur Irdam Kodam XIII/Merdeka itu.
Junior Tumilaar menegaskan, bahwa masalah tanah itu sudah inkrah atas putusan Mahkamah Agung, dan itu adalah hak dari pada pemilik tanah tersebut, dalam hal ini adalah Ary Tahiru yang sempat dipersoalkan karena dianggap menyerobot tanah.
"Dan Babinsa yang dipanggil, itu sifatnya memberikan sosialisasi saja dan justru membantu Aparat penegak hukum yang memang pelaksanaan penegakan hukum berdasarkan putusan Mahkamah Agung," katanya.
Ia memaparkan, TNI dan Polri adalah elemen utama penjaga kedaulatan stabilitas dan penegakan hukum dan sistem pertahanan utama semesta, yang memang disitu langsung terlibat secara aktif dengan masyarakat.
"Karena itu, konstruksi yang tidak dapat dipisahkan juga, dari rakyat untuk rakyat menjaga rakyat dan negara," tegas Brigjen Junior.
Brigjen Junior berpesan kepada Ciputra untuk dapat memberikan solusi yang ideal, tepat dan mengikuti aturan yang ada dan tata kelola management yang lebih akuntabel lagi dalam bisnis dan usahanya yang menyentuh kepada tanah tanah masyarakat.
"Presiden kita sendiri mendukung masyarakat adat ini dengan membagi-bagikan sertifikat agar masyarakat yang memang sudah dari dulu memiliki tanah itu secara turun temurun dan secara adat istiadat dan diatur dalam hukum-hukum kearifan lokal itu sendiri, mereka menjadi mutlak memiliki tanah itu sendiri dan tercatat di negara ini secara sah supaya jelas kepemilikannya," jelas Junior Tumilaar.
Lebih lanjut Junior Tumilaar mengungkapkan, atas upaya yang dilakukan itu, ia juga mengajak untuk mendukung dengan baik agar semuanya berjalan dengan benar dan baik, dan untuk para Investor pengembang perumahan menjadikan hal seperti kemarin sebagai pembelajaran.
"Supaya kita masyarakat juga ikut merasakan kebaikan dari pada usaha para pengembang itu sendiri, untuk ikut membangun, tapi tetap mempertimbangkan dan melihat aspek keadilan bagi masyarakat," tegasnya.
Ditegaskan juga, "Kepada seluruh Ormas Setya Kita Pancasila agar selalu tegak lurus dan benar-benar berpandangan kepada nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup dan Pola Pikir serta tindakan kita sebagai masyarakat Indonesia," tutup Brigjen Junior Tumilaar. (Surya Damanik)