Foto : Presiden Jokowi (jaket warna merah) saat menanam bibit mangrove bersama warga di Pulau Setokok, Kota Batam. (dok/ist) |
Batam, jejaksiber.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tiba di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam dengan disambut langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Pangkogabwilhan I, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman dan Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, Selasa (28/9/21).
Kedatangan Presiden Jokowi ke Batam itu dalam rangka kunjungan kerja penanaman ribuan batang bibit mangrove di Pulau Setokok dan pelepasliaran burung elang laut ke habitat aslinya. Ada kurang lebih 49.500 batang bibit pohon mangrove yang di tanam dan 2 ekor burung elang laut yang dilepasliarkan.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa rehabilitasi mangrove ini akan terus dilakukan, tidak hanya di Kota Batam, tetapi di seluruh Tanah Air.
"Tahun 2021 ini kita akan melakukan rehabilitasi mangrove di seluruh Indonesia sebanyak 34.000 hektare," kata Presiden Joko Widodo.
Jokowi menjelaskan bahwa hutan mangrove dapat menyimpan karbon 4-5 kali lipat lebih banyak dari hutan tropis daratan, sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon.
"Kegiatan ini meneguhkan komitmen kita terhadap perubahan iklim dunia," pungkasnya.
Saat melakukan penanaman bibit mangrove di Pulau Setokok, Kota Batam, orang nomor satu di Indonesia itu terlihat mengenakan jaket warna merah yang turut masuk ke laut bersama warga untuk menanam bibit pohon mangrove.
Walau diguyur hujan deras, semangat warga untuk menanam bibit mangrove bersama Presiden Jokowi itu tidak surut. Hal itu terlihat dari antusias masyarakat yang tampak semangat selama melakukan penanaman bibit mangrove bersama orang nomor satu di Indonesia itu.
"Air laut tengah pasang dan rintik hujan sedang turun di Pantai Setokok, Kota Batam, ketika saya bersama masyarakat melakukan penanaman mangrove, sore tadi. Jadilah saya ikut berbasah-basahan bersama warga. Tak masalah, basahnya paling 15 menit saja," ujar orang nomor satu di Indonesia itu.
Selama kegiatan penanaman bibit pohon mangrove, seluruh warga dan para Pimpinan instansi pemerintah maupun Pimpinan institusi yang hadir tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. (Js)